News Games

Series Starting Lineup IBL Pertamax 2021

05 April 2021
|

 IBL Pertamax 2021 telah bergulir sejak 10 Maret 2021 di Robinson Cisarua Resort. Hal ini membuat IBL menjadi liga olahraga profesional Indonesia pertama yang menerapkan sistem gelembung. Pada musim ini, setiap tim akan bermain sebanyak 16 pertandingan yang terbagi menjadi empat seri.

Seri ketiga ditutup pada tanggal 3 April 2021 dengan kemenangan Pelita Jaya Bakrie Jakarta atas Bali United Basketball Club sebesar 11 poin (75-64).

Konsep “Series Starting Lineup” diperkenalkan musim ini untuk mengevaluasi dan mengapresiasi pemain-pemain yang berkontribusi positif dalam kesuksesan tim. Artikel ini akan menjelaskan komposisi dan sistem pemilihan Series Starting Lineup (SSL).

Komposisi pemain-pemain SSL terbagi dalam dua kategori posisi yaitu Backcourt dan Frontcourt dimana pemain-pemain Backcourt adalah kombinasi terbaik dari posisi Point Guard (PG) dan Shooting Guard (SG). Berbeda dengan Backcourt, Frontcourt adalah kombinasi terbaik dari posisi Small Forward (SF), Power Forward (PF),dan Center (C).

Sistem pemilihan SSL sendiri dinilai dari tiga komponen: Rekor, Statistik dan Cerita.

Rekor seluruh tim selama seri bergulir dikumpulkan dan pemain-pemain yang dipertimbangkan hanya dari tim yang meraih minimal dua kemenangan.

Pemain-pemain yang tersaring akan dinilai dari dua aspek: Statistik dan Cerita.

Aspek statistik sendiri terbagi dalam 2 kategori: Tradisional (PPG, RPG, APG, SPG, BPG, TOV) dan Advanced (eFG% dan TS%).

  • Effective field goal percentage (eFG%) adalah persentase akurasi tembakan yang menilai 3PM lebih berharga dari 2PM sebesar 0.5 poin.
  • True shooting percentage (TS%) adalah pengukuran efisiensi tembakan yang mencakup FGM, 3PM dan FTM.

Aspek cerita (narrative) yang dimaksud adalah penilaian kualitas kemenangan dan game flow

  • Kualitas kemenangan : Jika dua pemain A dan B memiliki statistik yang serupa namun pemain A (misal membela tim peringkat 5 divisi) dapat meraih kemenangan melawan tim peringkat 2 besar divisi dan pemain B (misal membela tim peringkat 2 besar divisi) meraih kemenangan melawan tim yang berada di posisi terbawah divisi, pemain A akan mendapat nilai lebih.
  • Game flow : bisa saja sebuah pemain mencetak 20p 0r 1a, namun semuanya dihasilkan dari under-basket. Hal tersebut menjadikan nilai seorang pemain tidak akan sebesar seorang pemain yang mencetak 6p, 10a, +20 (berpengaruh besar dalam kemenangan).

+/- (baca: plus-minus) adalah sebuah pengukuran statistik dampak seorang pemain saat pemain tersebut sedang ada di lapangan. +20 artinya disaat “pemain X” bermain, tim dari pemain tersebut mengungguli (outscored) tim lawan sebanyak 20 poin.

  • Dikarenakan cerita itu bersifat tidak bisa terukur (intangible), voting dilakukan untuk mencari kesepakatan bersama.
Baca Juga: Indonesia Basketball Festival Gelar Seri Terakhir di Jakarta

0 Comments