Prawira Bandung menyambut Rans Simba Bogor di C-Tra Prawira Arena, Minggu malam (9/3). Ini menjadi pertandingan kedua Prawira dengan hanya memainkan satu pemain asing. Rans mampu memanfaatkan situasi ini dengan mendapatkan keunggulan 38-36 di akhir kuarter kedua. 

Prawira praktis hanya memiliki De Vaugh Lamar Washington, setelah pengganti John Wesley Murry II belum datang, dan Norbertas Giga masih absen karena sakit. Sementara Rans datang dengan kekuatan penuh dan berniat mencari kemenangan beruntun kedelapan mereka. 

Secara permainan, Rans bisa memanfaatkan kekurangan Prawira di paint area. Thomas De Thaey mencetak 10 poin dan delapan rebound, KJ Buffen menambahkan tujuh poin, dan Aaron Fuller menyumbang tujuh poin. Rans membungkus 18 points in the paint. 

Di atas kertas, seharusnya Rans bisa menang dengan situasi ini. Tetapi Prawira justru malah semakin nyaman dengan permainan cepat mereka. Rans kebobolan 12 poin dari fast-break, dan dari 10 turnovers Rans bisa dikonversi menjadi 13 poin oleh Prawira. Ini ternyata yang menjadi catatan dari tim pelatih Rans di babak pertama. 

"Kami harus lebih disiplin dalam defense, terutama transisi defense. Karena mereka bisa mencetak 12 fast-break points. Kami harus lebih sabar lagi dalam menyerang dan bertahan," kata asisten pelatih Rans, Wendha Wijaya. (*)