Prawira Bandung mulai melepaskan diri dari kejaran Bali United Basketball di kuarter kedua. Mereka unggul 29-12 di kuarter tersebut, sehingga memimpin dengan margin 15 angka (45-30) saat turun minum. Kerjasama tim Prawira menjadi faktor penting keberhasilan mereka di babak pertama ini.
Tampaknya semua strategi baik offense dan defense yang dibuat oleh head coach David Singleton dapat dieksekusi dengan baik oleh para pemain Prawira. Mereka memang harus memaksimalkan kerjasama tim, karena rotasi akan sangat penting bagi Prawira. Mengingat tidak adanya Yudha Saputera (cedera) dan De Vaugn Washington (sakit). Menghemat tenaga dua pemain asing tentunya menjadi strategi yang tepat.
Dalam skema serangan yang baik, Prawira menghasilkan tujuh dari 15 percobaan three point di babak pertama. Mengirimkan 10 assist, dan mendapatkan 26 rebound, yang delapan diantaranya adalah offensive rebound. Sementara di paint area, mereka mencetak delapan tembakan dari 20 percobaan.
Brandis Raley-Ross memimpin Prawira dengan 19 poin di babak pertama. Memasukkan 50% field goals dan hanya satu turnovers dalam dua kuarter. Sedangkan Norbertas Giga tampil dominan di kedua ujung lantai dengan 11 poin dan 10 rebound. Prawira juga mengunci Xavier Cannefax, yang hanya mampu mencetak tiga poin di babak pertama.
"Kuarter kedua kami kurang fokus dalam defense sehingga lawan (Prawira) bisa mencetak poin dengan mudah. Defense akan kami perbaiki di kuarter berikutnya," kata head coach Bali United, IGN Rusta Wijaya. (*)
0 Comments