Pelita Jaya Jakarta menjadi juara IBL Oasis+ All Indonesian 2024, dengan mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta (2-1) di seri final. Namun ada yang berbeda dari head coach Johannis Winar, di mana pelatih kawakan tersebut terlihat tenang di Game 3, atau laga penentuan. Ternyata kuncinya adalah kepercayaan diri para pemain yang terlihat lebih bagus di laga terakhir. 

"Pertama bersyukur karena kami dapatkan kemenangan. Ini tidak lepas dari kerjasama tim," katanya. "Sebelum pertandingan, saya sudah bilang ke pemain, bahwa pertandingan hari ini tidak akan mudah. Satria Muda akan bermain lebih agresif. Ini terbukti di kuarter satu dan dua."

Namun yang paling diingat adalah ketenangan Coach Ahang, ketika Pelita Jaya tertinggal tujuh angka di tiga menit terakhir. Meski tidak dipungkiri bahwa ada sedikit rasa khawatir, tetapi Coach Ahang tampak lebih tenang. 

"Saya percaya sama pemain. Kalau mereka sudah memiliki kepercayaan diri. Saya cuma bilang, tiga menit terakhir ini, now or never. Kalau sudah pemain percaya diri, saya jadi lebih tenang," jelasnya. 

Di sisi lain, Coach Ahang juga memberi gambaran bahwa dirinya melakukan pertaruhan yang hasilnya luar biasa. Di tiga menit terakhir, Coach Ahang hanya menyisakan Brandon Jawato di lapangan. Sisanya empat pemain muda yang didapuk untuk menyelesaikan pertandingan.

"Saya tarik Vincent, dan mengeluarkan pemain muda. Saya harus bikin sesuatu, kalau saya dengan momentum yang sama, saya pasti kalah. Ini pertaruhan yang saya lakukan di tiga menit terakhir," kata Coach Ahang. 

Setelah memastikan kemenangan, Coach Ahang dengan tenang memberikan selamat kepada para pemain. Dia tidak terlihat meledak-ledak seperti saat memenangkan gelar juara liga tahun ini. Namun yang perlu digaris bawahi adalah keberanian Coach Ahang untuk memberikan kepercayaan kepada pemain-pemain mudanya. (*)