Amartha Hangtuah Jakarta menghadapi situasi yang kurang menguntungkan. Sehingga sebuah langkah strategis diambil oleh manajemen dengan mengganti pelatih. Andika Supriadi Saputra kini sudah digantikan oleh Yonahes Kristian sebagai head coach ad interim. Hangtuah diharapkan siap untuk menghadapi momen krusial di bulan Juni mendatang. 

Setelah kekalahan atas Pelita Jaya Jakarta (84-93) di pekan ke-12, Hangtuah memiliki tiga kekalahan beruntun, atau rekor terburuk tim tersebut di musim ini. Namun menurut Yohanes Kristian, ada yang harus mereka persiapkan menghadapi bulan Juni. 

"Kami mencoba menyikapi situasi di tim dengan kepala dingin. Ekspektasi dari manajemen tentang progres tim ini cukup besar. Pemain juga tahu kalau manajemen ingin ada peningkatan. Jadi seminggu terakhir ini ada pertemuan seluruh tim untuk menyatukan lagi semangat tim ini," katanya. 

Bulan Juni, Hangtuah akan menghadapi momen yang krusial. Mereka akan memainkan 10 pertandingan terakhir, dan harus mendapatkan hasil maksimal. Ini untuk menjaga peluang mereka melaju ke babak playoff. 

"Saat ini kami mencoba memberikan menit bermain untuk pemain-pemain muda. Karena saya ingin mereka siap saat dibutuhkan nanti. Ke depan, ada beberapa pertandingan, khususnya di bulan Juni yang akan menjadi momen krusial Hangtuah," jelas Yohanes. "Jadi di bulan Juni, kami ingin rotasi pemain lebih dalam. Sehingga semua pemain harus siap."

Sekadar informasi, kalau Hangtuah memang punya target playoff tahun ini. Bukan hanya itu, mereka ingin masuk ke empat besar. Namun level di liga sudah berbeda. Hangtuah tampaknya kaget dengan perkembangan kontestan lain, dan mereka terseok-seok dengan hanya menang enam kali dari 16 laga. Tapi sampai sekarang Hangtuah masih menjaga asa untuk melaju ke babak playoffs. (*)