Sesuai dengan judulnya, mungkin apa yang dirasakan IBL Fans khususnya penggemar setia Amartha Hangtuah Jakarta adalah merindukan LaQuavius Cotton yang dulu. Karena di IBL Tokopedia 2022, Cotton belum menunjukkan performa yang diharapkan. Justru malah ada penurunan bila dibandingkan musim sebelumnya, ketika dia membela Hangtuah.
Cotton merupakan salah satu dari beberapa pemain asing di IBL Tokopedia 2022, yang pernah tampil di musim sebelumnya. Bahkan pemain yang akrab disapa Q tersebut masuk dalam daftar pemain yang dipertahankan oleh timnya. Q membela Hangtuah di musim 2020. Tentunya, alasan mempertahankan dirinya sangat masuk akal, karena performanya yang cemerlang kala itu.
Kalau IBL Fans masih ingat bahwa Q menjadi pendorong semangat anak-anak Hangtuah ketika mereka terpuruk. Meski hanya menang 2 kali dari 14 game, namun Q bisa menjadi pemain paling subur di timnya. Q mencetak rataan statistik yakni 22,7 PPG, 9,8 RPG, dan 3,6 APG. Q semakin dicintai publik basket tanah air setelah dirinya memenangkan kontes Slam Dunk di IBL All-Star 2020.
Ketika Q diambil lagi oleh Hangtuah dalam IBL Draft 2021 untuk Foreign Player, maka harapan besar ada di pundaknya. Memang Hangtuah sekarang lebih baik di tangan head coach Antonius Ferry Rinaldo. Mereka menang 5 kali dari 6 game. Tapi sayangnya penampilan Q tak seperti yang diharapkan. Bahkan cenderung menurun bila dibandingkan musim 2020.
Soal produktifitas poin dan kontribusi di rebound, dia belum maksimal. Q sejauh ini mengoleksi 10,7 PPG, 5,7 RPG, dan 1,7 APG. Ironisnya jumlah minute play Q juga berkurang drastis. Hanya di kisaran 17,8 menit per game. Kontribusi seperti ini juga bukan catatan yang bagus. Apalagi kalau melihat lebih jauh dari catatan statistik, di mana Q membuat 2,2 turnovers per game.
Meski tidak sebagus musim 2020, tapi Q masih bisa jadi tumpuan Hangtuah di IBL Tokopedia 2022. Sebab, dia mencetak field goals precentage di angka 53,7%. Catatan bagus lainnya, Q membantu Hangtuah dengan cara yang berbeda. Dia bisa melepaskan 1,7 APG dalam 6 game ini. Dengan kata lain, kalau tidak bisa mencetak poin, seharusnya bisa memantu tim dengan berbagai cara.
Namun seandainya Q juga tampil seperti dirinya di musim 2020, maka Hangtuah akan lebih stabil. Baik ketika kombinasi tim dengan ada Anton Waters, dan juga ketika Q menggantikan perannya. Kalau saja performa kedua pemain asing ini sama baiknya, maka Hangtuah bisa memperbaiki prestasi mereka di musim ini. (*)
0 Comments