Pertandingan antara Amartha Hangtuah Jakarta melawan Prawira Harum Bandung, Sabtu (28/1) malam, sempat diwarnai insiden antarpemain kedua tim. Setelah melakukan evaluasi dan melihat rekaman pertandingan, liga akhirnya memutuskan untuk memberikan hukuman kepada beberapa pemain. Hukuman tersebut berdasarkan pada aturan yang sudah ditetapkan oleh liga.
Peristiwa tersebut terjadi di sisa empat menit kuarter keempat, di mana terjadi situasi rebound antara Julius Jucikas dan Diftha Pratama. Jucikas melakukan pelanggaran keras dengan gerakan memukul ke wajah Diftha. Gerakan tersebut sangat berbahaya, meski tidak sampai mengenai Diftha. Ternyata setelah peristiwa tersebut ada lanjutannya, di mana Diftha melakukan provokasi terhadap Jucikas.
Di saat bersama, terjadi pula kisruh di dalam lapangan, dan pemain Hangtuah, Ronald Delph yang sedang ada di bench, masuk ke dalam lapangan dan ikut melakukan provokasi. Setelah melakukan review melalui IRS, wasit memutuskan Jucikas mendapatkan disqualifiying foul, begitu juga dengan Delph. Sementara Diftha dikenai technical foul.
Hukuman untuk Diftha adalah technical foul, sehingga tidak ada hukuman lain yang ditetapkan oleh liga setelah pemeriksaan lanjutan. Tetapi ada dua pemain yang mendapatkan hukuman skorsing dan denda.
Julius Jucikas dari Prawira, berdasarkan Peraturan Pelaksanaan Bab V Pasal 3 Ayat 1.6, Jucikas dinyatakan diskualifikasi karena melakukan foul yang sangat keras saat pertandingan. Sehingga Jucikas dijatuhi sanksi larangan bermain sebanyak tiga (3) pertandingan dan denda sebesar Rp 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah).
Kemudian, Ronald Delph dari Hangtuah, berdasarkan Peraturan Pelaksanaan Bab V Pasal 3 Ayat 1.5, Ronald Delph dijatuhi sanksi larangan bermain satu (1) pertandingan dan denda sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah).
Semoga hukuman ini dijadikan pelajaran bagi para pemain untuk berhati-hati, dan bisa mengendalikan emosi dalam pertandingan. Agar tidak terjadi lagi insiden seperti dalam pertandingan Hangtuah melawan Prawira. (*)
0 Comments