Amartha HangTuah tak memilih pemain asing yang sudah berpengalaman pada Indonesia Basketball League (IBL) Draft. Klub asuhan Harry Prayogo itu mengambil tiga penggawa yang belum memiliki pengalaman di kompetisi basket Tanah Air. Mereka adalah Aaron Martin Jr, Charles Lowell Jackson Jr, dan LaQuavious Kashaka Cotton.
Nama terakhir cukup menarik perhatian. Saat IBL Expose di FX Sudirman pekan lalu, Cotton berani sesumbar bisa menjadi juara Slam Dunk Contest pada IBL All-Stars 2020.
Cotton tidak asal sesumbar. Pebasket berusia 27 tahun itu pernah menjuarai College Slam Dunk Contest pada 2015.
“Saya cukup percaya diri untuk urusan slam dunk,” ujar Cotton. Bagi Cotton, basket sudah menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Pengaruh sang Ayah cukup besar dalam pilihannya menekuni olahraga ini.
“Perkenalan saya bersama basket terjadi di usia empat tahun. Ayah yang mengenalkan saya dengan olahraga ini,” tutur Cotton.
“Kebetulan dia adalah seorang pelatih sebuah Sekolah Menengah Atas. Jadi, saya tumbuh bersama basket dan tergila-gila dengan olahraga ini,” sambungnya.
Basket pula yang membawa Cotton bisa berkeliling dunia. Sebelum ke Indonesia, pebasket kelahiran 1992 ini sempat bermain di Prancis.
“Basket banyak mengubah hidup dan memberi banyak kesempatan. Kesempatan untuk berkeliling dunia juga datang dari basket, sekarang saya bisa melihat berbagai kebudayaan berbeda,” kata Cotton.
0 Comments