Pelita Jaya memenangi seri Final IBL 2024 dengan keunggulan 2-1. Mereka sempat kalah di pertandingan pertama, lalu menyapu dua laga selanjutnya untuk memastikan gelar juara liga musim ini. Menurut head coach Johannis Winar, kunci sukses mengalahkan Satria Muda di final hanyalah kemauan.
Menang dua laga berturut-turut di final bukan hal yang mudah. Apalagi dalam sejarah IBL sejak 2016, belum pernah ada tim yang selamat dari tertinggal 0-1. Meski tim tersebut bisa membalas di pertandingan kedua, kebanyakan dari mereka gugur di laga ketiga. Tapi sejarah itu dipatahkan oleh Pelita Jaya.
"Untuk pertandingan hari ini (Game 3) saya bilang ke pemain. Tim yang akan menang adalah tim yang mau lebih. Siapa yang mau lebih, lebih baik jaganya, lebih teamwork, dan lain-lain," ungkapnya dalam sesi wawancara.
Coach Ahang juga bilang kalau dia tidak mampu mengidentifikasi satu per satu strategi Satria Muda. Apalagi dengan waktu yang singkat. Tetapi defense akan jadi senjata paling penting, dan bahan bakar dari defense tersebut hanyalah kemauan dari para pemain.
"Semua datang dari defense. Kemenangan ini datang dari defense. SM punya banyak senjata, kami tidak bisa review semuanya. Tapi menurut saya ada pemain-pemain di SM yang jadi pembawa bolanya mereka. Kalau kami membuat mereka tidak nyaman, maka aliran bola SM akan terhenti. Inilah yang kami lakukan," katanya.
Terakhir, Coach Ahang berterima kasih kepada Andakara Prastawa Dhyaksa. Kapten tim Pelita Jaya itu selalu memberikan energi positif dalam tim. Prastawa adalah leader yang cocok di tim Pelita Jaya.
"Prastawa bisa menjadi leader on dan of the court. Saya bersyukur dia ada di tim ini," pungkas Coach Ahang. (*)
0 Comments