Adaptasi terhadap sistem permainan baru sepertinya masih dirasakan para pemain Kesatria Bengawan Solo. Hal ini terlihat ketika Kesatria bertanding melawan Satya Wacana Salatiga, dalam IBL Tune Up Games 2025, pada Sabtu sore (6/12) di Sritex Arena Solo. Kesatria kalah tipis 50-51 dari Satya Wacana.
Secara keseluruhan, akurasi tembakan Kesatria tidak menunjukkan bahwa mereka layak disebut penantang gelar juara. Karena mereka hanya memasukkan 17 dari 63 percobaan tembakan, atau dengan persentase 27%. Jumlah itu terbagi atas 10 dari 29 percobaan tembakan bernilai dua angka, dan tujuh three point dari 34 attempt.
Kesatria pun kalah dari sisi rebound dari Satya Wacana dengan perbandingan 32-54. Meski memimpin lebih dari 23 menit di laga ini, namun Kesatria gagal menghalau upaya Satya Wacana di menit-menit akhir.
Untuk laga ini, pemain baru Kesatria, Aven Ryan Pratama menghasilkan 13 poin. Diikuti Andre Rorimpandey dengan 11 poin. Sedangkan dari Satya Wacana, ada Rendy Wijaya dengan 13 poin.
Masalah Satya Wacana tetap pada penguasaan bola. Mereka melakukan 22 turnovers yang dikonversi menjadi 24 poin oleh Kesatria. Tapi yang bisa dipelajari dari laga ini, jika Satya Wacana lebih baik dalam penguasaan bola, bisa jadi mereka mendominasi permainan ini. Di sisi lain, banyaknya turnovers inilah yang membuat attempt Satya Wacana rendah, dengan hanya 54 percobaan sepanjang laga.
Pertahanan Satya Wacana yang solid di lima menit terakhir, membuat mereka menang. Tapi dari kemenangan Satya Wacana kali ini, juga terdapat faktor buruknya serangan Kesatria. Sehingga Satya Wacana bisa mencuri kemenangan. Karena jika serangan tim asuhan Anthony Garbelotto mengalir deras, maka hasilnya bisa jauh berbeda. (*)
0 Comments