Penundaan Indonesia Basketball League (IBL) 2021 tak membuat West Bandits Solo berleha-leha. Peserta anyar kompetisi basket tertinggi Tanah Air itu tetap menjalakan latihan dengan protokol ketat.
Dalam sesi latihan fisik, setiap pemain tidak saling berdekatan. Ada sekat yang dibuat agar tetap bisa menjaga jarak. Hal ini dilakukan West Bandits Solo demi meminimalisir risiko.
Sebisa mungkin, klub asuhan Jap Ricky Lesmana itu menerapkan #salingjaga agar bisa main bersama.
“Jadi protokol kesehatan itu sudah dimulai dari pintu masuk, di mana mereka harus menggunakan hand sanitizer dan alcohol sebelum masuk. Sedangkan saat mereka masuk harus dalam menggunakan masker. Setelah itu akan ada pengecekan suhu untuk setiap pemain dan ofisial,” jelas manajer West Bandits Solo, Cesar Wilhelem.
“Semua tas dan barang bawaan tidak bisa dibawa masuk ke dalam tempat latihan. Jadi akan ditempatkan diruang tunggu.”
“Setelah itu setiap pemain akan membawa disinfektan dan handuk kecil yang sudah disediakan di mana selanjutnya akan digunakan untuk membersihkan peralatan sebelum dan sesudah mereka gunakan. Mereka akan dibagi ke dalam empat grup terpisah di mana mereka akan melakukan exercise di area-area yang sudah ditentukan di mana berjarak antara 1 - 1.5 meter antar satu sama lain,” tutur Cesar.
Tak hanya menyiapkan aturan ketat, West Bandits Solo turut menggerakkan ofisial tim sebagai pengawas. Jadi, setiap pemain tidak bisa sembarangan latihan.
“Setelah latihan, semua peralatan akan dibersihkan kembali. Kita juga memiliki ofisial yang berperan sebagai satgas covid-19 untuk memastikan protokol ini dijalankan secara disiplin untuk setiap pemai,” ujar Cesar.
Protokol yang diterapkan West Bandits Solo tersebut senada dengan imbauan dari Direktur IBL, Junas Miradiarsyah. Dalam situasi pandemi, segala adaptasi baru harus dilakukan demi kebaikan bersama.
“Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berlangsung dan kita tidak dapat sekedar menunggu. Muncul tuntutan baru terhadap standar disiplin olahraga dan cepat atau lambat perlu beradaptasi. Kami mengupayakan penyelamatan pada olahraga bola basket dan berharap dapat memberikan contoh kepada seluruh penggemar IBL. Kuncinya tentu pada mengubah kebiasaan, disiplin pada protokol dan pedoman kesehatan,” jelas Junas.
0 Comments