Dhanny Harahap pernah mewarnai liga profesional sejak masa Kobatama. Dia malang melintang dan menjadi andalan berbagai klub.
Dhanny (jersey no 9) pertama kali mengenal basket dari klub Taruna Dharma Kudus. "Saya diajak sama almarhum kakak, Cahya Guntur waktu kelas 3 SMP," kenangnya.
Setelah lulus SMP, salah seorang seniornya mengajak dia berlatih di klub Gentong Kumala Jaya Semarang. "Saya ditawari masuk SMA dan ikut klub Gentong yang saat itu dikelola Danny Kosasih," tuturnya.
Dhanny kemudian terpilih masuk tim setelah terpilih masuk dalam tim untuk mengikuti kejuaraan antarkota, kejuaraan daerah, kejuaraan nasional hingga Pekan Olahraga Nasional.
"Saya juga terpilih membela Indonesia di ajang pelajar Asia dan juga ikut Kejuaraan yunior ASEAN," tuturnya.
Dia pun sempat dipanggil mengikuti seleksi tim nasional Indonesia untuk SEA Games 1995 namun gagal terpilih.
"Setelah itu dilobi sama Kak Muhammad Rifky diajak ke kantor Aspac untuk ketemu Boss Irawan Haryono dan ditawari masuk Aspac jakarta tahun 1996/97," sambungnya.
Dhanny membela Aspac dari event di dalam negeri hingga luar negeri sampai tahun 2002/2003.
Dia pindah dari Aspac dengan tujuan menambah menit bermain pada setiap pertandingan. Bhinneka Sritex Solo menjadi klub dia berikutnya.
Permainan Dhanny berkembang pesat. Dia dipanggil memasuki pelatnas untuk SEA Games Vietnam 2003, namun sekali lagi dia gagal terpilih masuk tim inti pilihan pelatih Bong Ramos.
"Pelatnas SEA Games tak pernah berakhir manis buat saya. Tetapi yang ini saya akui kecewa, sebab saat itu saya merasa sedang dalam performa terbaik," katanya.
Dhanny setia bersama Bhinneka hingga musim kompetisi tahun 2009/2010. "Saya bersama Bhinneka hingga klub tersebut bubar dan diambil alih Stadium," paparnya.
Dhanny kemudian memilih Bima Sakti Malang dan membela tim Kota Apel ini selama dua tahun sebelum memutuskan untuk gantung sepatu basket.
Dhanny menetap di Malang. Kini dia terus berkarya di dunia bolabasket dengan mendirikan Sekolah Bolabasket Dragon pada tahun 2015.
"Sebenarnya ada keinginan jadi klub juga, namun keburu ada pandemi," jelasnya.
Teruslah berkarya bagi kemajuan bolabasket Indonesia, Dhanny Harahap
Credit Foto: Tjandra Amin
0 Comments