Bima Perkasa Jogja berhadapan dengan Satya Wacana Salatiga di GOR Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat malam (17/1). Seharusnya ini menjadi momentum kebangkitan bagi Bima Perkasa, tapi tim tamu justru tidak bisa mengembangkan permainannya. Mereka terjebak dengan tempo permainan Satya Wacana yang lambat. Tim tamu justru unggul tipis 26-24 di akhir kuarter kedua.
Field goals kedua tim sama-sama rendah. Tidak ada yang mencapai 40% dalam satu kuarter. Di kuarter pertama, kedua tim sama kuat, 15-15. Kemudian di kuarter kedua, Satya Wacana bisa menarik keunggulan 11-9 untuk memimpin dengan jarak dua angka (26-24) turun minum. Kedua tim bahkan tidak mampu mencetak attempt 20 kali dalam setiap kuarter di babak pertama.
"Kami bermain di home. Harus melindungi poin kandang kami. Tidak bisa kami kalah di pertandingan kandang pertama," kata coach Oleh Halim. "Kami tidak akan fokus pada satu atau dua pemain, tapi harus mengalirkan bola lebih banyak lagi."
Sementara Bima Perkasa struggle, mereka juga bermasalah dengan turnovers dengan 11 kali di babak pertama saja. Sebaliknya di Satya Wacana, mereka hanya kurang akurasi tembakan saja. Bila akurasi diperbaiki, bisa jadi tim Satya Wacana yang memenangkan laga ini. (*)
0 Comments