IBL Tokopedia 2024 sudah berjalan hingga empat pekan. Rata-rata para kontestan sudah memainkan empat hingga enam pertandingan. Sehingga para fans sudah bisa melihat bagaimana gaya permainan tim-tim kesayangannya. Kali ini tentang Amartha Hangtuah Jakarta, yang tampaknya mengubah gaya main mereka.
Hangtuah menorehkan rekor 2-3 hingga pekan keempat. Mereka menelan dua kekalahan beruntun dalam dua laga terakhir sebelum jeda kompetisi. Ini menunjukkan bahwa Hangtuah masih belum memiliki konsistensi dalam permainan. Belum lagi tentang persaingan menuju zona playoffs.
Kalau dilihat dari rekor pertandingan, dua kemenangan Hangtuah didapatkan dengan mengalahkan tim-tim di klasemen bawah, yaitu Pacific Caesar Surabaya dan Satya Wacana Salatiga. Namun ketika Hangtuah berhadapan dengan tim sepadan, atau di atasnya, mereka kewalahan. Banyak faktor yang bisa dilihat dari kekalahan Hangtuah dari lawan-lawan di atasnya.
Contohnya pada pertandingan terakhir melawan Rajawali Medan di mana Hangtuah kalah dengan skor 77-81. Ternyata kesalahan ada pada Hangtuah sendiri, di mana akurasi tembakan mereka rendah, khususnya three point dan free throw. Hangtuah hanya memasukkan tujuh three point dari 25 percobaan yang mereka lepaskan. Sementara dari free throw, Hangtuah hanya 12 kali memasukkan, padahal mendapatkan 31 kesempatan. Hangtuah juga gagal memanfaatkan kesalahan pemain Rajawali yang melakukan 20 kali turnovers sepanjang laga.
Jika dilihat secara keseluruhan, Hangtuah merupakan tim dengan persentase three point paling rendah, yaitu di angka 19,0%. Jauh berbeda dengan musim lalu yang bisa memasukkan 31,6%. Free throw musim ini juga rendah dengan hanya 50,8%, padahal musim lalu bisa menembus 61,0%. Sekadar informasi, bahwa hingga pekan keempat, belum ada pemain Hangtuah yang mampu mencetak persentase three point di atas 35% dengan jumlah percobaan lebih dari 20 kali.
Meski begitu, ada sisi baik yang dicatatkan tim asuhan Andika Supriadi Saputra. Di mana poin tembakan dua angka mereka naik menjadi 46,7% musim ini. Lengkap dengan total rebound sebesar 45,2 rpg, dari musim lalu sebanyak 36,8 rpg. Pertahanan Hangtuah juga semakin kuat dengan menurunkan points per game of opponent dari 77,8 ppg di musim lalu, menjadi 72,8 ppg untuk musim ini.
Dengan angka-angka di atas maka menunjukkan bahwa ada perubahan gaya bermain Hangtuah. Dari tim yang mengandalkan akurasi tembakan jarak jauh, menjadi tim dengan serangan di area perimeter dan paint. Namun Hangtuah tetap butuh meningkatkan tembakan jarak jauh. Karena mereka punya modal untuk melakukan itu. Karena banyak pemain yang punya kemampuan untuk itu, seperti Gunawan, Daniel Wenas, dan Stevan Neno. Jika Hangtuah bisa meningkatkan akurasi three point, maka mereka akan menjadi tim yang lengkap. (*)
0 Comments