Timnas Basket Indonesia harus menerima kekalahan telak atas Thailand dengan skor 112-71, di Indonesia Arena, Minggu malam (24/11). Bahkan dengan segala persiapan yang bagus, Indonesia tetap tidak bisa meredam Thailand, dan kini tim asuhan Johannis Winar tersebut disapu bersih (0-2) oleh pasukan Edu Torres.
Pelatih timnas Johannis Winar mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan timnya kalah, seperti offensive rebound, turnover, dan fastbreak. Padahal faktor-faktor tersebut sudah diantisipasi sejak awal. Coach Ahang juga memberikan instruksi yang sama sebelum pertandingan dimulai.
"Saat breafing dengan pemain, saya bilang kalau mau menang ada yang harus dijaga. Pertama possession, karena banyak yang harus diperhatikan seperti offensive rebound, turnover, dan fastbreak," jelasnya. "Kekalahan kali ini terjadi karena kurang bisa kontrol situasi tersebut. Saya lihat pemain saya sudah berusaha. Tetapi lawan lebih besar sehingga tidak bisa kontrol offensive rebound."
Angka-angka statistik menunjukkan perbedaan yang mencolok di laga ini. Thailand unggul rebound dengan perbandingan 54-35. Namun dari 54 rebound tersebut, Thailand mengumpulkan 17 offensive rebound yang dikonversi jadi 25 points dari second chance. Kemudian Thailand bisa menghasilkan 25 poin dari fast-break. Sementara keunggulan lawan yang bermain dengan dua bigman, membuat Thailand bisa mencetak 42 points in the paint.
"Data tidak bisa berbohong. Begitu shooting mereka kurang bagus, mereka akan memperbaiki. Dari sini, seharusnya kita tidak memberikan peluang untuk melakukan hal tersebut. Tapi dengan dua bigman yang mereka mainkan, lawan bisa dengan mudah mendapatkan kesempatan kedua," imbuhnya.
Indonesia sendiri sudah mencoba banyak hal, termasuk memaksimalkan tembakan jarak jauh. Tetapi dari 34 percobaan, hanya 13 tembakan yang berhasil dimasukkan. Sementara di kubu Thailand, ada Freddie Lish yang meledak dengan mencetak tujuh three point dari 11 percobaan. Thailand secara keseluruhan memasukkan 16 three point dari 35 percobaan. (*)
0 Comments