Evos Thunder tampil meyakinkan di kuarter kedua. Bukan hanya karena efektifitas serangan, namun defense Pacific terlihat sangat rapuh. Evos sendiri menambahkan 25 poin untuk membuat skor menjadi 45-29 saat turun minum. Evos harus tetap konsisten di babak berikutnya agar bisa mengamankan keunggulan ini.
Pertahanan Pacific makin kacau di kuarter kedua. Bukan hanya dari paint area saja, namun mereka juga gagal mengantisipasi tembakan jarak jauh dari pemain Evos. Contohnya di sisa empat menit, Hendra Thio dan Andre Jackson menciptakan back-to-back three point. Mereka menembak dengan leluasa, tanpa penjagaan ketat dari anak-anak Pacific.
Saat waktu tersisa tiga menit, Reza Butarbutar membuat Evos meninggalkan Pacific dengan jarak 23 poin (43-21). Sejauh ini menjadi margin paling lebar diantara kedua tim. Karena di sisa waktu yang ada, Pacific bermain lebih baik. Masuknya, Chris Barnes menjadi pemicu kebangkitana Pacific. Tembakan tiga angka dari pemain asing baru tersebut, membuat Pacific mengejar dengan skor 26-43.
Coach Andre Yuwadi pun akhirnya meminta time-out, untuk memutus momentum Pacific. Akhirnya Evos bisa mempertahankan keunggulan yang mereka dapat. Kuarter ketiga ditutup dengan skor 45-29 untuk keunggulan Evos. Adrian Danny Christianto mencetak 11 poin. Hendra Thio dan Andre Jackson sama-sama menghasilkan 10 poin.
"Permainan sudah sesuai dengan game plan. Karena kami sudah siap untuk menghadapi zone defense dari Pacific. Hari ini kami ingin menantang pemain tim kami sendiri untuk lebih konsisten dalam pertandingan," ungkap asisten pelatih, Ricky Dwi Tauri. (*)
0 Comments