News Event

Deretan Pelatih Yang Tidak Bisa Menyelesaikan Musim 2024

14 August 2024
|

Pergantian pelatih di tengah kompetisi memang wajar dilakukan sebuah tim. Ini adalah bentuk dari respons tim terhadap kondisi yang ada selama perjalanan kompetisi. IBL Tokopedia 2024 memang musim yang berat dengan segala dinamikanya. Sehingga terdapat beberapa pelatih yang tidak bisa menyelesaikan musim kompetisi tahun ini karena diganti di tengah jalan. 

Ada situasi menarik di IBL tahun ini, dimana terdapat pelatih yang memang murni diganti. Artinya mereka sudah tidak dipakai lagi, dan posisinya diberikan kepada orang lain. Sementara ada pula yang digeser ke posisi asisten pelatih atau jabatan lain dalam tim. Ada juga pelatih yang kembali ke liga, setelah tidak dipakai lagi oleh tim lamanya. Kali ini kita fokus pada pelatih-pelatih yang namanya ada dalam roster awal tim untuk musim kompetisi 2024, namun dia diganti di tengah perjalanan. 

1. Tondi Raja Syailendra - Borneo Hornbills

Tondi Raja Syailendra menjadi pelatih Borneo sejak mereka masuk ke IBL tahun 2022. Sehingga di IBL Tokopedia 2024, menjadi musim ketiga bagi pelatih tersebut. Pengalamannya di IBL juga tidak perlu diragukan lagi, sebab Tondi pernah membesut Hangtuah di musim 2016. Tondi kembali berkiprah di liga profesional setelah membawa tim putra PON DKI Jakarta menjadi juara di Pekan Olahraga Nasional XX di Papua. 

Borneo mencetak rekor 10-12 di musim 2022, dan tidak lolos playoffs. Tetapi di musim 2023, mereka mencetak rekor 15-15 dan lolos ke playoffs sebagai unggulan kedelapan. Meski pada akhirnya Borneo harus tumbang di tangan Prawira Harum Bandung di playoffs ronde pertama. 

Borneo ingin agar musim 2024 menjadi kebangkitan mereka. Di mana manajemen rela merogoh kocek lebih dalam untuk memperkuat tim. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Borneo tidak pernah menang dalam dua pekan, dan akhirnya Tondi mundur dari jabatan pelatih kepala pada 24 Januari 2024. tondi menjadi pelatih pertama yang tidak bisa melanjutkan perjalanannya di musim ini. 

2. Andika Supriadi Saputra - Amartha Hangtuah Jakarta

Andika Supriadi Saputra sendiri masuk kembali ke Hangtuah di awal musim ini. Awalnya manajemen berharap dia bisa mengembalikan performa Hangtuah lebih baik lagi, sepeninggalan Antonius Ferry Rinaldo. Namun ternyata, Hangtuah masih kesulitan dalam persaingan liga yang semakin sengit. Hangtuah bahkan sudah melakukan pergantian pemain asing, namun performa mereka tak kunjung membaik. 

Dalam 11 pekan yang sudah dilalui, Hangtuah hanya menang enam kali dari 15 pertandingan. Ironisnya lagi, mereka hanya sekali memenangkan laga berturut-turut. Itu terjadi di bulan Januari lalu. Setelah itu, Hangtuah tidak konsisten dalam menjalani musim kompetisi hingga bulan Mei, sehingga manajemen memutuskan untuk mengganti pelatih. Andika menjadi pelatih kedua yang tidak bisa melanjutkan musim kompetisi hingga akhir. 

3. Manuel Pena Garces - Satria Muda Pertamina Jakarta

Pada bulan Mei, tidak hanya Hangtuah yang melakukan pergantian pelatih. Tim sekelas Satria Muda juga melakukan hal yang sama dengan melepas Manuel Pena Garces. Pelatih asal Spanyol tersebut tidak sesuai ekspektasi karena hanya mencetak rekor 9-6 hingga pekan ke-11. 

Jika dilihat dari perjalanan Satria Muda musim ini, mungkin jadi yang terburuk dalam sejarah tim. Mereka menelan kekalahan dari tim-tim yang biasanya ada di papan bawah seperti Satya Wacana Salatiga, Rajawali Medan, dan bahkan tim debutan baru di IBL, Kesatria Bengawan Solo. Enam kekalahan dalam 15 pertandingan juga bukan hasil yang bagus untuk tim langganan juara liga seperti Satria Muda. 

Di luar tiga nama di atas, ada beberapa pelatih yang memang diganti posisinya. Namun tidak keluar dari tim. Sehingga hanya tiga nama tersebut yang statusnya diganti dan tidak kembali lagi ke kompetisi musim ini. (*)

Baca Juga: Duet Abraham di IBL All Star 2024

0 Comments