Program Rookie Combine 2019 akan sangat membantu pebasket muda untuk mulai menapak prestasi, namun diperlukan perjuangan dari para rookie untuk bisa bertahan dan terus maju dalam kompetisi profesional seperti IBL.
“Atmosfer IBL sangat berbeda dengan liga yang pernah diikuti para rookie. Mereka harus cepat beradaptasi jika ingin bersaing, apalagi dengan kehaidran tiga pemain asing di satu klub nanti,” kata pelatih Amartha Hangtuah, Andika Supriadi Saputra.
Bedu, demikian Andika karib disapa, adalah salah seorang pelatih yang kerap menggembleng atlet-atlet muda debutan menjadi makin matang dan cemerlang. Salah satu contohnya adalah Abraham Wenas yang mampu meraih gelar Rookie Terbaik IBL 2017. Pemain muda Hangtuah lainnya pun menunjukkan perkembangan signifikan.
“Saya sebagai pelatih harus berusaha membantu agar pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik yang dimilikinya,” tuturnya soal resep menangani pemain muda.
Coach Bedu berharap program IBL Rookie Combine bisa menjadi sarana percepatan regenerasi pemain. “Para rookie saat ini tentu diharapkan bisa menjadi andalan di tim nasional Indonesia beberapa tahun ke depan,” tegasnya.
Mari kita tunggu berkembang dan mekarnya para rookie di pentas IBL.
0 Comments