Pacific Caesar Surabaya terus memperbaiki tim demi menciptakan dinasti baru, yang sudah mereka mulai sejak musim lalu. Ada nama Andika Supriadi Saputra sebagai head coach yang dipercaya untuk menyusun daftar pemain tim milik The Bambang Susanto tersebut. 

Sebelum jauh melangkah ke persiapan klub, sekadar informasi bahwa Pacific adalah tim tertua di IBL. Predikat tersebut membuat Pacific menjadi panutan untuk semua klub IBL, khususnya dalam hal konsistensi. Namun sejauh ini Pacific sendiri masih terseok-seok untuk membangun skuad yang solid, dan tetap kompetitif dari tahun ketahun.

Barulah ketika di musim 2025, Pacific mulai menemukan arah. Presiden Klub The Irsan Pribadi Susanto mengambil langkah cepat ketika Pacific hanya menang tiga kali dalam 13 laga di musim reguler IBL 2025. Manajemen memutuskan untuk mengganti head coach dari Dhimaz Aniz Setiaputra ke Andika Supriadi Saputra. Langkah tersebut membuat mereka bisa finis di peringkat kesembilan dengan rekor 11-15. Padahal sebelumnya, di musim 2024, Pacific hanya menang tiga kali dari 26 pertandingan. 

Prestasi inilah yang membuat Andika Supriadi Saputra kembali dipercaya menangani tim untuk musim 2026. Namun dengan tugas yang lebih berat yaitu membangun komposisi tim yang baru. Akhirnya dia memilih untuk membangun kembali tim dengan berbekal pemain-pemain muda. 

Kerangka tim Pacific sendiri tidak banyak berubah. Masih ada Adonnecy Joshua Bramah, Daffa Dhiifullah, Gregorio Claudie Wibowo, dan pemain senior R. Azzaryan Pradhitya Jati. Sedangkan Pacific kehilangan Aven Ryan Pratama yang kini pindah ke Kesatria Bengawan Solo. 

Para penggemar Pacific patut gembira dengan roster tahun ini. Karena mereka masih bisa melihat Bramah berseragam Pacific. Karena dialah yang menjadi kunci permainan Pacific musim lalu, dengan mencetak rata-rata 27.2 poin, 14.9 rebound, 5.5 assist, dan 1.3 steal per game.

Pacific sendiri masih berkeyakinan bahwa mereka bisa lebih baik dari musim sebelumnya. Serta mematok target Playoffs di musim 2026. (*)