Satria Muda Pertamina Jakarta dikalahkan Pelita Jaya Jakarta dua kali di final, dalam dua ajang yang berbeda. Ini menjadi pukulan berat bagi mereka. Sementara tim akan melakukan evaluasi, head coach Youbel Sondakh tidak mau berspekulasi tentang masa depannya.
Jika kita kembali ke belakang, Youbel Sondakh kembali menduduki kursi pelatih Satria Muda, setelah manajemen memberhentikan Manuel Pena Garces. Kembalinya Coach Youbel, memang sukses membangkitkan timnya. Satria Muda akhirnya kembali ke final liga tahun ini.
Tetapi Satria Muda kalah 1-2 oleh Pelita Jaya, dan lagi-lagi dikalahkan oleh tim yang sama, dan dengan kekalahan yang sama (1-2). Bahkan ironisnya, IBL Fans seperti dejavu, karena Satria Muda gagal menjadi juara meski mereka menang di laga pertama dari seri best-of-three.
"Pengalaman ini yang saya takutkan. Pengalaman buruk ini menyebabkan mental tidak baik. Kalau pengalaman seperti itu terlalu banyak, bisa berdampak buruk bagi kami," ujar Youbel, dalam konferensi pers.
Tetapi di sisi lain, Youbel juga menyerahkan semuanya pada manajemen. Evaluasi jelas akan dilakukan oleh manajemen, sampai ke jajaran pelatih. "Saya masih menunggu keputusan dari atas (manajemen)," katanya.
Youbel Sondakh membawa Satria Muda juara IBL tahun 2018 dan 2022. Setelah itu Satria Muda tidak pernah juara di bawah asuhan Coach Youbel, yaitu di tahun 2019 dan 2023. Satria Muda sendiri pernah juara di tahun 2021 namun kala itu dipimpin oleh head coach Milos Pejic. (*)
0 Comments