Djordje Jovicic kini resmi menjadi head coach Satria Muda Pertamina Bandung. Kehadirannya bakal menyulut api persaingan Satria Muda dan Pelita Jaya makin panas. Tak lupa juga dengan persaingan Bandung dan Jakarta di IBL musim 2026 nanti. 

Di awal kemunculannya, Djordje Jovicic sudah membuat gebrakan di IBL. Dia membawa Pelita Jaya Jakarta menjuarai turnamen IBL Indonesia Cup 2022. Kemudian Pelita Jaya hanya kalah tiga kali dalam 30 pertandingan musim reguler IBL 2023.

Beralih ke playoff, Pelita Jaya bahkan tidak menemui hambatan hingga ke babak final. Mereka bahkan bisa mengeliminiasi Satria Muda dengan dua pertandingan berturut-turut (2-0) di babak semifinal. 

Sayangnya, Jovicic gagal membawa Pelita Jaya gagal jadi juara. Mereka kalah telak di final (0-2) dari Prawira Bandung, yang kala itu diasuh oleh head coach David Singleton. Di akhir musim Pelita Jaya berpisah dengan Jovicic. 

Sedikit informasi bahwa Prawira adalah satu-satunya tim yang tidak bisa dikalahkan Djordje Jovicic bersama Pelita Jaya di sepanjang musim 2023. Baik itu di musim reguler dan final. 

Situasinya sekarang semakin menarik jelang IBL musim 2026. Sekarang David Singleton menjadi pelatih Pelita Jaya. Sementara Jovicic kini berada di kubu Satria Muda. Jika mengacu pada pertemuan kedua pelatih di musim 2023, maka Jovicic harusnya masih menyimpan rasa penasaran terhadap Singleton. Sehingga ini akan menyulut api persaingan makin panas antara Pelita Jaya dan Satria Muda. 

Di sisi lain, persaingan antara tim Jakarta dan Bandung di liga Indonesia sejak dulu sudah panas. Sejak era Garuda, Prawira, dan sekarang Satria Muda bermarkas di Bandung. Maka laga Pelita Jaya melawan Satria Muda akan selalu jadi laga yang paling ditunggu-tunggu di IBL musim 2026 nanti. (*)