Semua terjadi begitu cepat, dan tuan rumah yang sedang memimpin, justru mendapatkan kerugian besar di babak pertama. Xavier Cannefax yang sedang panas, melakukan pelanggaran keras yang membuatnya dikeluarkan dari permaina (ejected). Padahal di babak pertama, Bali United Basketball sedang unggul 46-43 atas tamunya, Rajawali Medan. 

Momen kembali ke GOR Purna Krida, pada Kamis malam (22/5) memberikan energi yang berbeda bagi Bali United. Meski tertinggal 16-25, mereka mampu bangkit dan menambahkan 30 poin di kuarter kedua. Tetapi saat tuan rumah mendapatkan momentum, malah terjadi peristiwa yang tidak terduga. 

Diawali saat Cannefax mendapatkan defensive rebound di sisa 2 menit 12 detik di kuarter kedua. Pemain bernomor punggung 1 tersebut berlari cepat ke arah ring Rajawali. Namun saat memasuki garis busur, Saddam Asyruna berusaha menghentikannya. Saddam menjatuhkan Cannefax, dan dirinya diberikan personal foul. Tetapi saat jatuh, Cannefax mengarahkan tangannya ke arah Saddam. Gerakan lanjutan tersebut yang membuatnya diganjar Disqualifying foul. 

Padahal Cannefax sedang panas di awal laga. Sebelum keluar permainan, dia mencetak 18 poin, dengan field goals enam dari 11 percobaan tembakan secara keseluruhan, termasuk tiga kali three point. Cannefax juga menambahkan tiga dari empat percobaan free throw, dan melengkapi performanya yang luar biasa dengan tujuh rebound, lima assist, dan satu steal. Tapi sayangnya dia harus keluar.

"Yang pasti kehilangan sosok leader. Karena di first half dia sudah mencetak poin yang banyak, dan bermain sangat bagus. Saya berharap dua pemain asing kami bisa menambal kekurangan tim, setelah Cannefax tidak ada," kata head coach Bali United IGN Rusta Wijaya.

Bali United bisa berharap pada Bobby Arthur Williams Jr. yang mencetak 12 poin dari total 15 bench points tim di babak pertama. Bali United juga unggul di paint area dengan mencetak 22 points in the paint di babak pertama. Tanpa Cannefax, Bali United masih punya harapan menang, jika para pemain tetap konsisten di second half. (*)