Penampilan West Bandits Solo melawan Elang Pacific Caesar Surabaya di babak pertama cukup meyakinkan. Mereka terus menempel ketat Pacific, hingga turun minum. West Bandits hanya tertinggal 39-43. Mereka punya kans untuk mengakhiri rentetan kekalahan menyakitkan sejak seri Yogyakarta, hingga di Britama Arena ini.
West Bandits memilih untuk menjauh dari paint area. Mereka berusaha mencetak poin dengan tembakan jarak jauh. Di kuarter pertama, back-to-back three point dari Christian Gunawan dan Sevly Rondonuwu membuat West Bandits unggul 11-4. Tetapi Pacific berubah agresif dengan memasukkan sembilan poin beruntun. Pacific berbalik unggul 13-11. Terjadi saling kejar poin, sampai kuarter pertama ditutup dengan keunggulan West Bandits, 26-24.
Kuarter kedua dibuka dengan adu tembakan three point. Satu tembakan dari Rizky Agung Pranata, langsung dibalas back-to-back three point oleh Dio Freedo Putra. Tapi itu tidak membuat West Bandits melemah. Justru mereka tetap berusaha untuk tetap mendekat dengan Pacific. Poin West Bandits ditutup oleh pull up jumper dari Christian Gunawan yang membuat mereka hanya terpaut empat poin (39-43).
Dari babak pertama ini bisa dibaca kalau kelemahan West Bandits ada di paint area. Mereka tidak mampu menahan merebut offensive rebound di ring Pacific. Masalah ini yang harus diselesaikan di babak kedua. Sembari memperbaiki akurasi three point. Kalau bisa, maka West Bandits punya peluang untuk memenangkan laga ini.
Namun perjuangan anak-anak Pacific juga tidak kalah mengagumkan. Mereka ingin menutup musim dengan manis. Pasalnya laga melawan West Bandits, merupakan laga ke-30 bagi Pacific. Mereka tidak ingin meninggalkan kesan yang buruk di akhir musim. (*)
0 Comments