West Bandits Combiphar Solo terhitung sebagai kontestan baru di IBL. Mereka baru masuk liga di musim 2021. Tapi prestasinya cukup fenomenal. Karena dalam dua musim, mereka berhasil mencapai semifinal dua kali berturut-turut. Musim ini, West Bandits punya kesempatan untuk meningkatkan prestasinya.
Tak mudah bagi klub baru untuk membangun chemistry yang solid. Tapi rupanya anggapan tersebut tidak berlaku bagi West Bandits. Di tangan head coach Raoul Miguel Hadinoto, mereka dua kali tampil di semifinal dalam dua musim pertamanya. Ini menjadi sejarah baru di IBL. Karena sejak masuknya tim-tim baru di liga, prestasi ini belum pernah dicapai sebelumnya.
West Bandits masuk IBL di musim 2021. Tim ini awalnya sebuah tim amatir, sebelum masuk IBL, mereka terakhir bermain di Piala Walikota Surabaya. Tapi setelah itu, West Bandits memberanikan diri naik kelas. Tim yang bersama dengan West Bandits memasuki IBL saat itu adalah Bali United Basketball Club. Namun West Bandits yang meraih prestasi lebih baik.
Ramuan komposisi tim West Bandits sangat jitu. Terutama dengan menggabungkan pemain senior berpengalaman, yang masih bisa bersaing di liga, serta pemain-pemain junior yang punya potensi jadi bintang masa depan. Pemain senior ini contohnya adalah Pringgo Regowo, Mei Joni, dan Fadlan Minallah. Sedangkan bintang-bintang baru yang muncul adalah Widyanta Putra Teja, Rio Disi, Patrick Nikolas dan beberapa pemain muda lainnya.
Pada musim 2021, West Bandits mencetak rekor 8-8 di musim reguler. Mereka berada di tempat keempat Divisi Putih. West Bandits lolos karena posisi ketiga di divisi tersebut tidak masuk Playoffs. Posisi ketiga ditempati oleh Indonesia Patriots, tim bentukan PP Perbasi untuk menambah jam terbang pemain-pemain timnas.
Namun secara mengejutkan West Bandits malah mampu menumbangkan Prawira Bandung di Playoffs putaran pertama dengan keunggulan 2-1. Mereka berhak tampil di semifinal. Tapi di babak ini, langkah mereka dihentikan oleh Satria Muda Pertamina Jakarta. West Bandits kalah 0-2.
Konsistensi adalah hal yang disukai oleh head coach Raoul Miguel Hadinoto. Mereka mencoba konsisten untuk mengembangkan roster yang ada. Meningkatkan kemampuan mereka, dan tidak merombak tim yang bisa membuyarkan chemistry. Dari sisi manajemen, West Bandits membawa rombongan baru yang dipimpin oleh Gading Marten. Ini membuat tim tersebut semakin kuat secara finansial dan manajemen.
Hasilnya bisa kita lihat di IBL Tokopedia 2022, di mana West Bandits bisa menang 14 laga dari 22 pertandingan di musim reguler. Lalu pertarungan yang sebenarnya ada di Playoffs. West Bandits harus bertanding melawan tim yang tak kalah potensia. Mereka adalah NSH Mountain Gold Timika. Di game pertama, West Bandits menang 66-57. Tapi mereka menyerah di game kedua dengan skor 47-70. Skor yang cukup jauh.
Di laga do-or-die, West Bandits mampu menguasai permainan. Mereka membuat NSH tidak berkutik dengan pertahanan yang solid. Akhirnya West Bandits menang dengan skor 83-71. Dengan keunggulan 2-1 maka West Bandits mengamankan satu tiket ke babak semifinal. Berarti mereka sudah dua musim di IBL, dan dua kali pula sampai ke fase ini.
Selamat West Bandits. Tapi tantangan menanti di depan. Mereka akan berhadapan dengan Pelita Jaya Bakrie di babak semifinal. (*)
0 Comments