Timnas Basket Putri Indonesia juga bernasib sama dengan tim putra. Sebab mereka kalah di pertandingan pertama dalam Asian Games Hangzhou. Timnas putri menyerah dari India, dengan skor 46-66, pada hari Rabu (27/9), waktu setempat. Penanggung jawab timnas putri mengaku kecewa dengan hasil ini. 

Kalau dilihat dari perjalanan laga, timnas putri tertinggal 14-18 di kuarter pertama, dan tidak bisa bangkit di kuarter ketiga. Mereka tetap tertinggal dengan margin empat angka (25-29). Kuarter ketiga, Indonesia hanya memangkas ketertinggalan 36-38. 

Low scoring game seperti ini ternyata menjebak Indonesia. Sebab, India tiba-tiba meningkatkan akurasi tembakan mereka dan bermain lebih baik. India mencetak 28 poin di kuarter keempat untuk meninggalkan Indonesia dengan margin 20 poin. Jelas ini seperti jebakan bagi timnas putri. 

Sruthy Rathinavel mencetak 10 poin dan 11 rebound. Shireen Vijay mencetak 13 poin, dan Pushpa Senthil Kumar menambahkan 12 poin, sembilan rebound, dan tiga assist. Sementara dari timnas putri Indonesia hanya Kimberly Pierre Louis yang mencetak double digit point. Dia mencetak 11 poin dan 10 rebound. 

"Tidak ada perjuangan sama sekali. Tidak ada usaha sama sekali. Saya sangat malu dengan permainan kami," ungkap Christopher Tanuwidjaja, penanggung jawab timnas putri. 

Seperti ditekankan oleh Christopher, bahwa timnas putri bermain seakan mereka bukan tim juara. Dia juga tidak melihat adanya perubahan dari para pemain. Terutama setelah semua fasilitas yang diberikan, termasuk mendatangkan pelatih-pelatih kaliber internasional. 

"Kami berubah dari tim juara menjadi tim yang baru belajar basket. Saya merasa semua usaha yang kami berikan, termasuk fasilitas bagus untuk tim ini selama persiapan, terlihat sia-sia begitu saja dalam game pertama ini," pungkas pria yang akrab disapa Itop ini. 

Selanjutnya, timnas putri Indonesia akan berhadapan dengan China, pada 29 September. Kemudian melawan Mongolia pada 1 Oktober mendatang. (*)