Daniel Timothy Wenas jadi pemain pertama yang diumumkan Louvre Surabaya setelah mereka resmi menjadi peserta IBL Pertamax 2020. Keberanian Daniel mengambil risiko dengan bergabung bersama tim baru patut mendapatkan pujian. Faktanya, kini Daniel yang memikul tanggung jawab berat di Louvre masuk sebagai nominasi peraih penghargaan Most Valuable Player (MVP) IBL Pertamax 2020. Daniel bukan pendulang poin terbanyak di tim ini. Karena ada tiga pemain asing yang siap menjaga keunggulan poin di Louvre, yaitu Savon Goodman, Michael Kolawole, dan Martavious Irving. Tetapi Daniel adalah opsi serangan pertama ketidak pemain asing gagal mencetak poin. Terbukti dirinya menjadi pencetak poin terbanyak untuk pemain lokal di tim Louvre Surabaya. Tampil dalam 14 pertandingan, Daniel mencetak rata-rata 11,4 PPG, 4,5 RPG, dan 1,1 APG, dengan akurasi tembakan 41 persen. Daniel punya banyak senjata yang bisa diandalkan. Ini karena beberapa kali mendapatkan tugas berbeda-beda di klub-klub yang pernah dibelanya. Daniel sempat bertugas sebagai point guard di tim Pelita Jaya. Dia juga sempat memainkan posisi sebagai shooting guard di Garuda Bandung dan Bogor Siliwangi. Kemampuan itu diterapkan di Louvre. Tetapi karena banyaknya point guard di Louvre, maka Daniel kembali ke posisi penembak jitu. Dalam tiga musim terakhir, Daniel sudah selayaknya bintang NBA. Dia memilih sendiri tim dimana dia mau bermain, dan bisa memilih sendiri orang-orang di sekitarnya. Sebuah kesempatan yang langka untuk pemain di Indonesia. Seperti halnya di Louvre. Daniel menjadi pemain pertama yang diumumkan tim ini. Kemudian, beberapa orang yang dirilis setelahnya adalah pemain-pemain yang pernah tampil bersama sebelumnya, seperti Galank Gunawan dan Wendha Wijaya. Meski memikul tanggung jawab yang berat. Daniel masih bisa berkontribusi di pertandingan dengan catatan statistik yang bagus. Daniel musim ini layak menjadi nominator MVP IBL Pertamax 2020. (*)
0 Comments