Sebagai apresiasi, IBL mengabadikan namanya. Piala Sony Hendrawan diberikan kepada pemain terbaik setiap musim Kompetisi IBL sejak tahun 2020.
Untuk mengenang mereka yang telah berjuang membebaskan Indonesia dari penjajahan. Kini, dimasa kemerdekaan berbagai bidang juga membutuhkan dan melahirkan pahlawan, termasuk di bidang olahraga khususnya bolabasket.
Adalah Sony Hendrawan salah satu pahlawan bolabasket Indonesia. Sony mengharumkan nama Indonesia di tahun 1960-an dengan pengakuan sebagai pencetak angka terbanyak dan salah satu pemain terbaik Asia pada saat itu.
Sony juga membawa Indonesia meraih medali perak Ganefo 1 1963 dan Ganefo 2 1966. "Filipina yang juara Asia kita kalahkan. Pada dua kali final Ganefo kita kalah dari Cina," kenang Sony.
Era Sony Hendrawan dkk saat itu memang cukup gemilang. Bukan hanya Filipina yang ditaklukkan, bahkan tim Australia pun pernah dikalahkan saat Pra Olimpiade Mexico 1968.
"Kami harus bermain cepat untuk mengalahkan Australia yang memiliki postur lebih tinggi," ceritanya.
Sony, asal Semarang, mengawali karier bolabasket di klub Sahabat Surabaya. Bersama tim Jawa Timur dia meraih medali emas PON VII 1969 di Surabaya. "Saat itu saya bekerja di Surabaya, setelah lima tahun kembali lagi ke Semarang dan bergabung dengan Sahabat Semarang," tutur Sony yang saat ini berusia 78 tahun.
Pengabdiannya untuk tim nasional Indonesia juga cukup panjang. Dia menjadi pemain nasional sejak tahun 1963 hingga tahun 1973.
Terima kasih pahlawan basket Indonesia, Sony Hendrawan
0 Comments