SM berhasil mempertahankan keunggulan mereka. Di kuarter kedua, SM menambahkan 16 poin. Mereka memimpin 37-28 atas Bali United saat kuarter kedua usai. 

SM dominan di paint area dengan 22 poin dari area tersebut, 10 poin dari second chance, dan 25 rebound hingga half time. Sebaliknya Bali United hanya mencetak 8 points in the paint. Field goals mereka kurang bagus, karena hanya mencetak 8 tembakan dari 26 attemp. Sementara di first half, Bali United sudah melakukan 11 turnover. Situasi ini jelas menguntungkan bagi SM. 

Soal produktifitasi poin, dari SM ada Brachon Griffin dengan torehan 8 angka, disusul Laurentius Steven Oei dengan 7 angka. Sandy menyumbang 5 angka, sama seperti Avan Seputra. Kontribusi pemain bench juga bagus, yakni 17 poin selama kuarter pertama dan kedua. 

Kondisi sebaliknya dialami Bali United. Dari barisan starter yang dipasang, hanya Abraham Wenas dan Rico Aditya yang mencetak poin. Itu pun masing-masing hanya mampu mencetak dua poin saja. Poin terbanyak dari Bali United dicetak oleh Kendal Yancy dengan 7 angka. Sejauh ini, justru pemain bench Bali United lebih hidup. 

Ini tidak bagus bagi Bali United, karena seharusnya para pemain starter juga memberikan kontribusi maksimal. Bali harus bangkit, agar tak jadi bulan-bulanan SM. (*)