News News

Siapakah Yang Menduduki Kursi Panas Pelatih Rans?

02 October 2025
|

Kursi pelatih di IBL memang menjadi kursi yang paling panas di bench. Apalagi di tim Rans Simba Bogor. Karena sejak mereka bergabung dengan IBL di tahun 2022, sudah ada enam pelatih yang menangani tim tersebut. Kini mereka masih mencari sosok baru untuk memimpin tim di musim depan. 

Melihat kembali perjalanan Rans sejak musim 2022, mereka mengawalinya dengan tim yang dipimpin oleh pelatih Koko Heru Setyo Nugroho. Saat itu Rans mencetak rekor 11-11 dan lolos ke Playoffs. Tapi di tengah musim reguler, Rans mengganti Coach Koko dengan Chris Daleo. Sayangnya Daleo juga dianggap gagal karena Rans gugur di putaran pertama Playoffs. 

Menjelang musim 2023, Rans mengumumkan bahwa mereka sekarang dipimpin oleh pelatih Bambang Asdianto Pribadi. Sebelumnya pelatih yang akrab disapa Coach Mbing tersebut bertugas sebagai asisten pelatih di tim Rans. Di bawah Coach Mbing, Rans lebih baik dengan rekor 19-11 di musim reguler. Namun lagi-lagi Coach Mbing harus meninggalkan kursi panas pelatih Rans karena timnya gugur di putaran pertama Playoffs 2023. 

Rans muncul dengan gebrakan di musim 2024. Membawa warna baru dengan menempatkan Wahyu Widayat Jati sebagai head coach. Tapi Rans terseok-seok di awal musim, dengan hanya menang enam kali dari 10 pertandingan. Akhirnya manajemen mendatangkan Thomas Roijakkers. Mantan pelatih Formosa Dreamers tersebut berhasil membawa Rans kembali ke Playoffs, dengan membawa 10 kemenangan dari 16 laga tersisa. Sehingga di akhir musim reguler 2024, Rans mencetak rekor 16-10. Sayangnya dia juga tidak mendapatkan perpanjangan kontrak karena timnya gugur di putaran pertama. 

Menjelang musim 2025, reformasi besar-besaran terjadi di tubuh Rans. Pemain-pemain baru didatangkan dan kali ini mereka menunjuk Anthony Garbelotto sebagai pelatih kepala. Dengan target empat besar, Garbelotto justru membawa Rans menjadi salah satu kekuatan besar di IBL. Mereka menempati peringkat ketiga di musim reguler dengan rekor 20-6. Lompatan dahsyat juga terjadi di Playoffs, di mana Rans bisa lolos ke semifinal. Meski akhirnya harus menyerah dari Dewa United Banten. 

Rupanya prestasi Garbelotto tidak membuat manajemen Rans puas. Mereka justru melepas Garbelotto di offseasons, meninggalkan kekosongan di kursi panas pelatih Rans, yang sekarang menjadi tanda tanya besar. Siapakah yang akan menggantikan Garbelotto untuk memimpin Rans di musim depan. 

Pertanyaan besar lainnya adalah pelatih seperti apa yang akan didatangkan Rans? Apakah lebih baik dari enam nama yang sebelumnya sudah pernah menangani tim tersebut? (*)

Baca Juga: Wheelchair Basketball Makin Berkembang di Indonesia

0 Comments