Seperti yang dikhawatirkan sebelumnya, bahwa salah satu yang membahayakan adalah ketika Dewa United Banten memandang sebelah mata lawannya. Sementara Satya Wacana Salatiga bermain tanpa beban. Karena di babak pertama, Dewa United ditempel ketat Satya Wacana dengan selisih satu angka saja (33-32).
Dewa United sebenarnya turun dengan kekuatan terbaiknya, yaitu Hardianus, Jordan Adams, Pape Malick Dime, Kaleb Ramot Gemilang, dan Lester Prosper. Tetapi di kuarter pertama saja, mereka hanya mencetak 19 poin. Mereka sempat tertinggal 12-15 di tiga menit terakhir, sebelum three point Arki Dikania Wisnu mencetak three point untuk menyamakan kedudukan. Kemudian empat poin beruntun dari Pape Malick Dime membuat Dewa United menjauh 19-15.
Di kuarter kedua, Dewa United belum bisa lepas dari kejaran Satya Wacana. Tapi Dewa United tidak mencetak poin dalam waktu tiga menit, yang membuat mereka panik. Kemudian di sisa tiga menit terakhir, Satya Wacana merebut keunggulan melalui jump shot dan dunk KK Curry (27-24). Namun lagi-lagi tuan rumah selamat setelah bermain lebih hustle, dan Jordan Adams mencetak three point di sisa 43 detik. Kuarter kedua ditutup dengan skor 33-32 untuk keunggulan Dewa United.
Salah satu pembeda di babak pertama adalah Lester Prosper yang mampu mencetak 10 poin, 10 rebound, dan tiga assist. Dari 10 rebound tersebut, ada empat offensive rebound yang disumbangkan pemain naturalisasi tersebut. Prosper memanfaatkan keunggulannya untuk menembus paint area Satya Wacana yang lemah.
"Apa yang kami lakukan di defense bagus. Tetapi kami akan lebih baik lagi di rebound. Karena kami tidak menyelesaikan defense tersebut, setelah lawan melakukan serangan. Kalau ada kesempatan untuk bermain cepat, kami akan lakukan," kata head coach Satya Wacana, Jerry Lolowang. (*)
0 Comments