Prawira Bandung terus berupaya untuk memaksimalkan setiap pertandingan di fase akhir musim reguler IBL GoPay 2025. Salah satunya menargetkan kemenangan atas tamunya, Satya Wacana Salatiga. Upaya tersebut ditunjukkan di babak pertama, di mana Prawira mencetak keunggulan 11 angka (57-46). Satya Wacana sulit menghentikan serangan Prawira di paint area.
Prawira dikejutkan dengan wanginya tangan-tangan pemain Satya Wacana di awal laga. Karena mereka bisa mencetak empat three poin dalam waktu tiga setengan menit untuk membuat jarak tujuh poin (14-7). Akhirnya head coach Prawira, David Singleton, meminta time out untuk mengatur strategi pertahanan yang baru. Dan, hasilnya cukup baik, di mana Prawira berhasil mengejar dan malah berbalik unggul 24-19 di akhir kuarter pertama.
Kuarter kedua juga tak kalah seru. Karena kedua tim saling beradu akurasi tembakan tiga angka. Tercatat ada tujuh three point di kuarter ini, empat dari Prawira dan tiga dari Satya Wacana. Tetapi ada satu yang tidak dimiliki Satya Wacana, yaitu jawaban ketika Norbertas Giga dan De Vaughn Washington dimainkan bersama. Terlihat jelas perbedaan tersebut, terutama di paint area.
Dalam catatan statistik, Prawira unggul 69,2% untuk tembakan dari dalam busur, berbanding 38,9% dari Satya Wacana. Ditambah lagi persentase free throw Prawira yang tinggi dengan 94%. Prawira memasukkan 15 free throw dari 16 kesempatan yang mereka dapatkan. Sementara untuk three point cukup berimbang di mana masing-masing tim mencetak delapan three point di babak pertama.
"Beberapa game plan sudah dijalankan dengan baik. Terbukti pemain masih bisa mendapatkan open shot dalam beberapa kesempatan. Tetapi kami akan melakukan adjustment untuk defense, terutama ketika Giga dan Washington bermain bersama," kata Revan Jonathan, asisten pelatih Satya Wacana di jeda pertandingan. (*)
0 Comments