Tak ada yang menyangkal jika Satria Muda Pertamina adalah salah satu klub besar penuh sejarah di jagat kompetisi bolabasket Indonesia. Tag line “Juara Indonesia, Indonesia Juara” menjadi semangat klub ini untuk terus berusaha berjaya dan memberi sumbangsih pada bola basket Indonesia.
Berdiri 28 Oktober 1993 dengan pendiri Doedi Gambiro, Satria Muda merangkak dari bawah. Mereka memulai dari Kompetisi Pratama atau Pra Kobatama pada tahun 1995, Satria Muda berhasil promosi menuju Kobatama, kompetisi tertinggi saat itu pada tahun 1996, dan pada musim perdana mereka di Kobatama mampu bercokol pada peringkat keempat dan menjadi pendatang baru terbaik.
Perjalanan berikutnya tetap terjal bagi mereka. Bahkan pada musim kompetisi Kobatama 1998, Satria Muda terpuruk pada peringkat terbawah.
Tahun 1999, manajemen Satria Muda diambil alih oleh grup Mahaka. Erick Thohir didaulat menjadi manajer tim dengan membawa bendera Mahaka Satria Muda. Kejutan mereka tunjukkan dengan luar biasa. Hadir sebagai juru kunci pada musim 1998, Satria Muda melejit dan mencetak sejarah menjadi juara Kobatama 1999 !
Perjuangan masih terus dilakukan, hingga Kobatama berakhir pada tahun 2002, Satria Muda belum bisa mengulang menjadi juara, namun bukan berarti mereka tidak berusaha. Regenerasi membentuk tim tangguh terus dilakukan.
Ketika Kobatama berganti bendera dengan menjadi Indonesian Basketball League (IBL) pada tahun 2003, Satria Muda masuk final namun kalah di tangan Aspac. Baru pada tahun berikutnya, 2004, Satria Muda kembali menjadi juara setelah menaklukkan Aspac walau pada tahun 2005 mereka harus kembali menyerah pada lawan yang sama di final. Dominasi Satria Muda terlihat sejak musim 2006. Mereka menjadi juara dan mempertahankannya hingga musim Kompetisi IBL 2009.
Ketika nama liga tertinggi ini sempat berganti menjadi National Basketball Leage (NBL) Indonesia pada tahun 2010-2011, Satria Muda mengawalinya dengan merebut gelar juara dan dipertahankan pada musim berikutnya (2011-12). Gelar juara berikutnya mereka rebut pada musim terakhir NBL Indonesia 2014-15. Satria Muda mengawali dan mengakhiri NBL Indonesia dengan gelar juara.
Bendera kompetisi kembali menjadi IBL pada tahun 2016. Tahun pertama Satria Muda gagal. Pada musim kompetisi IBL 2017 mereka melaju ke final sebelum digagalkan oleh Pelita Jaya. Baru pada musim berikutnya Satria Muda berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Pelita Jaya di final.
Satria Muda kembali masuk final dengan format best of three tersebut pada musim kompetisi 2019, namun terjungkal dalam dua gim langsung melawan Stapac.
Sukses besar kemudian mereka raih dua musim beruntun, 2021 dan 2022 dengan menundukkan Pelita Jaya. Pada tahun 2023, Satria Muda tak mampu menuju final. Pada tahun 2024, mereka kembali menapak final namun gagal di tangan Pelita Jaya. Dan, tahun di tahun 2025 Satria Muda kembali gagal menuju final.
Musim Kompetisi IBL 2026, Satria Muda berpindah markas ke Bandung mengusung nama Satria Muda Pertamina Bandung. Mereka berbenah dan melakukan restrukturisasi. Pelatih Youbel Sondakh naik pangkat menjadi direktur olahraga, tugas pelatih kepala dipegang pelatih asal Serbia, Djorje Jovicic dengan manajer tim mantan pemain nasion putri Indonesia yang memang sudah lama bergabung dengan manajemen tim ini, Cecilia Dwi Maya. Satria Muda tetap menjadi salah satu kandidat kuat juara Indonesia.
Kita tunggu kiprah dan hasil mereka di IBL 2026.
0 Comments