Satria Muda Pertamina Jakarta memilih dua pemain asing yang sudah punya pengalaman bermain di liga profesional Indonesia. Mereka adalah Elijah Foster dan William Tinsley. Tugas mereka cukup berat, karena harus bisa mempertahankan gelar juara yang didapatkan SM musim lalu.
Foster merupakan sosok center yang kuat di paint area. Pada IBL Pertamax 2020, Foster mencetak rata-rata 13,6 PPG dan 10,3 RPG dalam 13 game. Keberadaannya di tim Satria Muda bisa semakin memperkuat paint area mereka. Keuntungan lainnya, Foster lebih cepat beradaptasi dengan tim SM. Baik dari tim maupun manejemen. Dengan begitu, proses adaptasi bisa lebih cepat. Terutama soal skema permainan SM.
Sementara William Tinsley juga sudah pernah bermain di IBL membela Prawira Bandung. Pemain berusia 24 tahun ini memiliki badan yang ideal sebagai seorang pemain basket, dengan tinggi 196 cm. Tinsley lebih suka bermain di posisi forward. Karena dia punya kecepatan yang bisa diandalkan dalam permainan. Dalam 13 pertandingan di musim 2020 bersama Prawira, Tinsley mengoleksi rata-rata 12,6 PPG dan 9,3 RPG. FG Precentage yang dia buat sebesar 45,1% dengan tembakan three point di kisaran 31,8%.
Selain dua pemain asing tersebut, SM masih punya Arki Dikania Wisnu. Pemain dengan permainan selevel legiun asing. Tidak bisa dipungkiri kalau keberadaan Arki sebagai kapten tim, bisa menjembatani komunikasi pemain lokal dan asing. Arki yang pernah tinggal di Amerika Serikat juga cukup disegani oleh pemain asing.
SM siap mempertahankan gelar juara. Di musim 2022 nanti, SM kembali dipimpin oleh head coach Youbel Sondakh. Sebab, Milos Pejic dipanggil timnas muda, dan membesut Indonesia Patriots di IBL nanti. (*)
0 Comments