Jakarta, 9 November - Kebersamaan Hardianus Lakudu dengan Satria Muda Pertamina Jakarta selama 10 tahun berakhir. Musim depan, Hardianus akan melanjutkan karier dengan klub lain. Begitulah yang ditulis dalam pernyataan resmi klub tersebut. Disebutkan juga bahwa negosiasi kontrak menemui jalan buntu, sehingga kedua belah pihak resmi berpisah.
Rony Gunawan selaku Wakil Presiden Bola Basket Satria Muda menerangkan bahwa dibalik keputusan berpisah, terdapat banyak pertimbangan yang diambil, termasuk juga tentang rencana masa depan tim. Meski awalnya manajemen juga sudah berbicara soal perpanjangan kontrak dengan Hardianus.
"Hardianus memang habis kontraknya pada akhir musim ini, pembicaraan kami untuk memperpanjang kontrak Hardi menemui jalan buntu, sehingga kami merelakan kerja sama yang telah terajut selama sepuluh tahun ini harus berakhir," kata Rony Gunawan. "Selain itu kami merasa musim depan akan menjadi momentum yang tepat untuk angkatan muda-muda mengambil peran lebih banyak di lapangan."
Sejak bergabung bersama Satria Muda tahun 2013, Hardianus menjadi salah satu tumpuan utama tim. Pemain kidal asal Sangatta ini sempat berbagi peran sebagai point guard tim bersama dua senior seperti Faisal Achmad dan Erick Sebayang pada awal perjalanan kariernya di Satria Muda. Mulai musim 2016 hingga musim 2023 lalu, Hardi lebih banyak mengambil peran dominan sebagai point guard senior yang menjadi andalan pelatih untuk mengatur ritme permainan Satria Muda Pertamina. Hardianus yang menjabat sebagai kapten tim untuk musim 2023 yang lalu juga menjadi bagian dari tim nasional Indonesia yang meraih medali emas perdana pada ajang SEA Games di Vietnam tahun 2022.
"Saya mewakili klub mengucapkan terima kasih untuk Hardianus yang selama sepuluh tahun ini telah memberikan segalanya untuk Satria Muda. Seorang pemain yang gigih dan penuh dedikasi untuk tim. Hardianus menjadi contoh bagi pemain-pemain dari luar Jawa bahwa dengan kerja keras dan konsistensi, seorang pemain asal daerah-pun bisa menjadi atlet yang berprestasi baik di klub maupun di level nasional terlepas dari postur Hardianus, Hardi menunjukkan bahwa 'heart over height'. Bagaimana pun juga Hardi dan keluarganya akan selalu jadi bagian dari keluarga besar Satria Muda," imbuh Rogun.
Pemain yang mencatatkan debut untuk SM Pertamina pada 16 November 2013 ini didatangkan dari Hangtuah Sumsel, tempat yang menjadi permulaan dari karier basket profesionalnya. Hardianus telah mengoleksi empat gelar juara sepanjang karier bersama Satria Muda selama 10 tahun. (*)
0 Comments