Setelah tiga musim terakhir meramaikan persaingan papan atas, Pacific Caesar Surabaya tampaknya sedikit mengendurkan gas. Pandemi Covid-19 membuat kondisi tim mengalami kesulitan. Justru itu dijadikan momentum bagi Pacific untuk meregenerasi timnya. Pacific menurunkan 15 pemain dengan rata-rata usia 25 tahun.
Pada akhir musim 2020, Pacific kehilangan tiga pilar pentinya yaitu Indra Muhammad, M. Hardian Wicaksono, dan Yerikho Christpor Tuasela. Indra sekarang memperkuat Bank BPD DIY Bima Perkasa, Wicaksono bergabung dengan Pelita Jaya Bakrie Jakarta, dan Yerikho merapat ke tim baru, Bali United Basketball. Praktis Pacific tidak punya pemain andalan. Karena mereka bertiga yang menjadi tumpuan Pacific dalam tiga musim terakhir.
Tetapi Pacific masih punya pemain lama yang ada di rosternya seperti M. Nur Aziz Wardana, Aga Siedarta Wismaya, Yonathan, dan Ramdhan Yudha Yuwana. Sementara pemain-pemain lain, rata-rata belum ada dua musim bergabung dengan Pacific. Mereka juga menambahkan cukup banyak pemain rookie. Jumlahnya ada enam pemain yaitu Agung Jaya Kusuma, Timotius Ray Sutanie, Gregorio Claudie Wibowo, Fajrin Akbar Hamdan, Calvin Chrissler, dan pemain muda andalan Surabaya, Andreas Kristian Vieri.
Perubahan lain yang dilakukan Pacific Caesar adalah staf kepelatihan. Mereka akan dipimpin oleh headcoah R. Aries Herman M., yang dibantu dua asisten pelatih yakni Moses Foresto dan Bayu Priamboro. Keuntungannya, perubahan ini sudah dilakukan sejak tahun lalu. Tepatnya saat ada wacana lanjutan IBL Pertamax 2020. Jadi bila melihat masa persiapan tim, ini tentu menguntungkan bagi Pacific. Hanya saja perlu menggenjot persiapan pemain rookie saja. Karena mereka harus segera beradaptasi dengan pemain lama.
Staf kepelatihan Pacific kali ini terbilang istimewa, bila dilihat dari sisi pembinaan. Aries Herman dikenal sebagai pelatih tim basket Universitas Airlangga. Tentunya dia sudah hafal betul seluk beluk pemain muda. Sementara itu, Moses Foresto adalah pelatih veteran di kompetisi DBL. Moses dianggap sebagai pelatih yang punya visi pembinaan luar biasa. Dia selama ini fokus pada pembinaan basket di Banjarmasin.
Musim lalu, Pacific hanya mendapatkan lima kemenangan dari 13 pertandingan. Mereka sempat struggle di awal musim karena ada penyesuaian pemain asing. Saat klasemen IBL 2020 ditutup, Pacific berada di peringkat keenam, di bawah Louvre Surabaya. Untuk IBL 2021, Pacific akan bersaing di Divisi Merah pada reguler season. Lima tim yang akan jadi saingan Pacific adalah Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Louvre Surabaya, Satya Wacana Salatiga, Bank BPD DIY Bima Perkasa, dan Bali United Basketball. (*)
0 Comments