Pada awal kuarter ketiga, Pacific melaju kencang dengan unggul 10-0. Termasuk dua three point dari Gabriel Senduk dan Yonatan. Mereka memotong jarak marjin jadi 18 poin (32-50). Mental pemain-pemain Pacific mulai naik. Mereka yang sempat tertinggal di awal laga, kini mulai menemukan celah untuk menambah poin. 

Selanjutnya, Pelita Jaya berusaha menaikkan kembali marjin dengan mengeksploitasi paint area lawan. Kali ini Wicak dan Vincent Kosasih yang berperan membuat Pelita Jaya unggul 24 poin (63-39) di sisa empat menit. 

Sebuah kecerobohan dilakukan Chrissler di bawah satu menit. Dia kurang waspada dalam penguasaan bola sehingga Reggie Mononimbar bisa mencurinya dan mencetak poin. Bukan hanya sekali, tapi Chrissler melakukannya dua kali. Keuntungan bagi Pelita Jaya, karena mereka bisa unggul 25 poin (70-45). 

Ketika buzzer kuarter ketiga berbunyi, Pelita Jaya memimpin 72-47. Momentum kebangkitan Pacific buyar begitu saja dengan banyaknya kesalahan yang mereka buat. Pacific melakukan lima turnover dan semuanya menguntungkan bagi Pelita Jaya. Karena bisa dikonversi menjadi poin.