Pelatih memegang tanggung jawab besar ketika mereka menangani tim. Keberhasilan dan kegagalan menjadi dua sisi mata uang, dengan risiko yang sama-sama besar. Seperti yang dialami oleh Chris Daleo, yang kini tidak lagi menjadi head coach RANS PIK Basketball. Indikasinya, head coach Chris Daleo dianggap kurang berprestasi.
Setelah musim debut yang mengesankan, di mana mereka bisa sampai ke babak Playoffs, tentunya RANS ingin punya prestasi lebih tinggi dari pencapaian musim lalu. Tetapi apa yang diharapkan RANS, tidak didapatkan dari head coach Chris Daleo. Pelatih yang menggantikan posisi Koko Heru Setyo Nugroho tersebut, malah melakukan hal sebaliknya.
Chris Daleo sebagai head coach, malah mengutamakan developmental pemain. Manajemen juga melepaskan beberapa pemain senior agar memberikan ruang bagi coach Crish daleo untuk mengembangkan kemampuan pemain-pemain muda. Coach Daleo sendiri merupakan suka dengan membangun tim dari bawah. Hal ini diakui oleh coach chris daleo. Dalam wawancara di Solo, Chris Daleo mengatakan kalau pemain-pemain RANS, improve da bekerja keras.
Keputusan ini terbilang mengejutkan mengingat Daleo belum semusim berssma RANS PIK Basketball. Daleo baru bergabung pada pertengahan IBL 2022 menggantikan posisi Koko Heru Setyo Nugroho.
“RANS PIK Basketball telah memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Chris Daleo selaku head coach,” seperti tertulis dalam unggahan RANS PIK Basketball.
“We wish all off the best for his future endeavors.”
Namun orientasi prestasi jelas jadi bahasan utama dalam peristiwa ini. RANS PIK Basketball membutuhkan percepatan guna menyelesaikan musim lebih baik. Tapi apa yang dilihat manajemen di pre-season tournamet IBL Indonesia Cup 2022, justru tidak membuat coach Daleo aman. RANS tidak menang dalam tiga pertandingan, dan semuanya berakhir dengan jarak poin yang lebar. Faktanya, coach Daleo belum pernah memimpin tim di IBL untuk reguler season. Karena dia pertama kali untuk RANS di babak playoffs. Sementara dia sendiri sibuk membangun pondasi tim. (*)
0 Comments