Performa Prawira cukup stabil. Karena mereka berhasil menambahkan 12 angka di kuarter kedua. Tapi kalau dilihat dari catatan statistik, ini tidak bagus. Karena persentase field goals Prawira rendah. Untungnya mereka bisa mempertahankan keunggulan di akhir kuarter kedua. 

Prawira mencoba menembak ke arah ring sebanyak 14 kali. Itu sudah termasuk 8 percobaan three poin. Namun hanya 4 tembakan yang masuk, dengan rincian 2 tembakan yang bernilai 2 angka, dan 2 tembakan bernilai 3 angka. Jadi secara keseluruhan, Prawira tidak baik-baik saja. 

Abraham Damar Grahita menjadi pemain terbaik untuk Prawira di first half. Dia mencetak 10 poin, 4 rebound, dan 1 assist. Kemudian Reza Guntara dan Taj Spencer sama-sama mencetak 4 angka. Spencer juga menambahkan 3 assist selama babak pertama. Kontribusinya kali ini cukup baik, meski produktifitas poin masih jauh dari penampilan sebelumnya. 

Dari sisi Evos, mereka hanya memasukkan 3 tembakan dari 10 attempt di kuarter kedua. Semuanya bernilai 2 angka saja. Evos sendiri tertolong dengan banyaknya free throw yang mereka masukkan. Evos mencetak 4 free throw dari 8 attempt.

Ada tiga pemain Evos yang masing-masing mencetak 4 angka di first half. Mereka adalah Daniel Timothy Wenas, Cassiopeia Thomas Manuputty, dan Jaywuan Hiil. Wenas juga punya kontribusi yang baik di sisi lainnya, seperti 5 rebound dan 2 assist. 

Prawira unggul 24-7 saat kuarter kedua ditutup. Kedua tim harus bangkit di kuarter ketiga dan empat. Sebab mereka seharusnya bukan tim yang punya produktifitas poin kecil. (*)