Pelita Jaya Jakarta tidak akan diperkuat oleh kapten tim Andakara Prastawa Dhyaksa, lantaran menjalani recovery pasca-operasi meniscus kiri. Dengan kata lain, harus ada yang menggantikannya sebagai leader. Tentunya pemain yang dirasa pantas untuk menggantikan posisi Prastawa untuk musim depan adalah Brandon Van Dorn Jawato.
Prastawa melakukan operasi setelah liburan bersama tim Pelita Jaya Jakarta di Amerika Serikat. Setelah operasi, Prastawa harus menunggu sampai dua minggu untuk bisa menapakkan kakinya di lantai. Untuk berjalan pun, dia masih harus ditopang dengan tongkat. Prediksinya, Prastawa akan absen hingga bulan Mei tahun depan, sehingga dia tidak akan tampil sepanjang musim reguler IBL 2025.
Head coach Johannis Winar juga sudah memastikan bahwa Prastawa tidak akan mungkin untuk dimainkan musim depan. Sehingga harus ada yang bisa menggantikan posisinya sebagai leader tim Pelita Jaya.
"Jadi Prastawa sudah menjalani operasi, dan recovery-nya membutuhkan waktu yang lama. Menurut perhitungan dia bisa melewatkan musim ini," jelas Coach Ahang, sapaan akrab Johannis Winar.
"Sudah jelas bahwa Prastawa is our leader in this team. Tidak ada pras, maka pemain lain harus bisa step-up untuk ambil tanggung jawab, terutama pada posisi yang ditinggalkan oleh Pras. Maka pemain tersebut harus bisa jadi leader juga inside and outside of the court," tegasnya.
Jika kita membicarakan Prastawa tahun ini, maka akan mengerucut pada penampilannya selama IBL Playoffs 2024, termasuk perannya saat memenangkan seri final melawan Satria Muda Pertamina Jakarta, untuk mengunci gelar juara tahun ini. Prastawa bermain bagus di putaran pertama saat Pelita Jaya menyingkirkan Bali United Basketball Club. Dalam dua laga tersebut, dia mencetak rata-rata 15,5 poin per pertandingan.
Performa bagus Prastawa berlanjut di fase semifinal. Dia membantu Pelita Jaya memenangkan pertarungan melawan Prawira Harum Bandung dalam dua laga. Di fase ini, Prastawa mengoleksi 10 poin per pertandingan. Meski perannya berkurang di seri final, kehadiran Prastawa sangat penting dalam tiga laga melawan Satria Muda. Prastawa tahu kelemahan Satria Muda, karena sudah berkali-kali bertemu di final liga. Prastawa mencetak 5 poin per pertandingan. Sehingga bila di total, dalam tujuh laga playoffs tahun 2024, Prastawa mencetak rata-rata 9 poin, 1 rebound, 1,9 assist, dan 2 steal per pertandingan.
Beralih ke Brandon Jawato. Head coach Johannis Winar sudah menjelaskan bahwa Jawato yang mengambil alih tanggung jawab sebagai leader di IBL Oasis+ All Indonesian 2024. Terlihat jelas di babak final di mana Jawato dalam tiga laga final mencetak rata-rata 14,6 poin, 7 rebound, 3,3 assist, dan 2 steal per game. Dia juga punya efisiensi 60 di final kali ini. Namun bukan hanya itu saja yang membuatnya layak jadi MVP. Jawato memimpin pemain-pemain muda Pelita Jaya keluar dari tekanan di Game 3. Dia menyumbang 23 poin, 13 rebound, empat steal, dan dua assist di laga penentuan.
Dengan melihat beberapa fakta di atas, maka sangat cocok apabila untuk sementara waktu, tugas Prastawa diambil alih oleh Brandon Jawato. Karena dia sudah membuktikan kualitasnya sebagai leader untuk para pemain muda Pelita Jaya. Namun tentunya dengan tanggung jawab yang lebih besar, karena mereka punya predikat sebagai juara bertahan. (*)
0 Comments