Satria Muda Pertamina Jakarta mengalami kesulitan di babak pertama, saat menjamu Rans Simba Bogor, di Britama Arena, Jakarta, pada Sabtu malam (17/5). Mereka ditahan Rans, dan hanya unggul dengan jarak satu poin saja (34-33) saat turun minum. Pertahanan Rans menyulitkan Satria Muda untuk bermain sesuai dengan gaya permainannya sendiri. 

Tuan rumah menurunkan starting five terbaiknya, yaitu Ali Bagir Alhadar, Randy Bell, Abraham Damar Grahita, Juan Laurent Kokodiputra, dan Le'Bryan Nash. Namun dari lima pemain tersebut, Abraham dan Ali Bagir tidak mencetak poin sampai babak pertama ditutup. Sementara Juan membayar kepercayaan pelatih dengan mencetak 12 poin, memasukkan tiga dari empat percobaan tembakan three point. Sementara Nash menyumbang sembilan poin, enam rebound, dan satu assist dalam dua kuarter. 

Akurasi tembakan Satria Muda kurang bagus. Mereka memasukkan 12 dari 35 percobaan di first half, dengan sembilan kali turnovers. Satria Muda memang unggul 19-14 di kuarter pertama. Tapi di kuarter kedua, Satria Muda tidak bisa bermain kolektif. Pressure defense dari Rans membuat Satria Muda mengandalkan isolation, yang justru bukan tipe permainan tim asuhan Youbel Sondakh. Hasilnya mereka hanya memasukkan lima dari 21 percobaan tembakan di kuarter kedua. 

Sebaliknya Rans memasukan 14 points in the paint dengan 11 second chance points. Mereka unggul rebound dari Satria Muda dengan perbandingan 31-28. Rans mengumpulkan 15 offensive rebound di first half. KJ Buffen mencetak 15 poin, lalu Arron Fuller menambahkan tujuh poin dan delapan rebound. Sementara Devon Van Oostrum baru mencetak satu poin di babak pertama. 

"Masalah kami di first half untuk kami ada pada penyelesaian akhir. Banyak layup tidak masuk, under basket tidak masuk. Tetapi kami bagus dalam defense. Paling tidak sampai di babak pertama kami bisa mengimbangi permainan Satria Muda," ungkap asisten pelatih Rans, Yudi Mardiansyah. (*)