Prawira Harum Bandung akhirnya sampai ke Final IBL musim 2023. Jelas bukan hal mudah bagi mereka, yang harus melewati berbagai rintangan sebelum sampai ke titik ini. Dua tahun upaya David Singleton untuk membangun tim ini akhirnya berbuah manis. 

Kalau melihat Prawira sekarang, maka tidak lepas dari peran David Singleton sebagai pelatih. Dia membangun tim ini sejak tahun 2021. Pada musim pertamanya, Singleton bisa membawa Prawira mencetak rekor 18-4 di reguler season, tetapi disapu 2-0 oleh Satria Muda di semifinal. Jelas hal ini menjadi pembelajaran bagi mereka. 

Bergeser ke musim 2023, di mana Singleton sama sekali tidak mengubah komposisi pemain lokal. Hanya saja, mereka tidak bisa memainkan Abraham Damar Grahita untuk keseluruhan musim reguler. Tetapi Prawira tampil luar biasa dengan mencetak rekor 27-3. Mereka berada di peringkat satu klasemen akhir. Tiga tim yang memberikan Prawira kekalahan adalah Bima Perkasa Jogja, Satria Muda Pertamina Jakarta, dan Bumi Borneo Basketball Pontianak. 

Faktanya, Prawira adalah satu-satunya tim di liga musim ini yang mengalahkan Pelita Jaya dua kali atau sapu bersih di regular season. Jelas ini bakal menambah kepercayaan diri M. Reza Fahdani Guntara dan rekan-rekan. Apalagi, mereka punya dua laga home, jika terjadi hasil sama kuat di dua pertandingan pertama babak final ini. 

Beranjak ke playoffs, Prawira juga melaju mulus. Prawira menyapu bersih Bumi Borneo di putaran pertama. Prawira menang 79-78 pada 6 Juli lalu, kemudian menang 85-73, pada 8 Juli di C-Tra Arena. Sementara di babak semifinal, mereka juga meraih kemenangan sempurna (2-0) atas Dewa United Banten. Prawira menang 83-74 di pertemuan pertama (13 Juli), dan menang 88-80 di pertemuan kedua (15 Juli). Dengan rekor sempurna di babak playoffs, Prawira siap menatap sejarah baru di liga basket Indonesia. 

Pertandingan pertama antara Pelita Jaya dan Prawira akan berlangsung di Hall A Senayan, Jakarta, pada Kamis (20/7). Kali ini Pelita Jaya yang bertindak sebagai tuan rumah. (*)