Mereka yang bergelut di dunia basket, siapa yang nggak kenal dengan nama Rastafari Horongbala dan Julisa Rastafari? Apalagi dengan sang buah hati, Andakara Prastawa. Memiliki kedua orang tua yang juga pebasket, tentunya pahlawan basket dan hidup dari seorang Prastawa adalah Ayah dan Bundanya sendiri
Bahkan minat dan ketertarikan Prastawa pertama kali untuk mendalami basket tentunya berasal dari orang tuanya. Sering melihat ibunya bertanding dan ayahnya melatih, minat basket Prastawa sudah terbentuk dari kecil. “Arti pahlawan itu buat saya itu adalah orang yang bisa membuat saya sampe hingga seperti ini, jadi mentor jadi panutan, dan jadi penyemangat. Dan itu, kedua orang tua ,” jelas Pras
Selain kedua orang tuanya, Prastawa memiliki pahlawan basket lainnya yang dijadikannya sebagai panutannya. Nama-nama tersebut antara lain adalah AF Rinaldo, Xaverius Prawiro, dan Mario Wuysang.
Kedua orang tuanya tidak pernah berhenti mendukung dan memberikan semuanya demi karir basket Prastawa dan bahkan hingga saat ini. “Mereka dari awal sudah support saya di dunia basket hingga bisa seperti sekarang. Mereka yang nggak pernah cape anter-anter dari kecil sampe akhirnya udah bisa mandiri,” lanjut Pras lagi.
Karir dari kedua orang tua Prastawa sendiri tentunya tidak perlu diragukan lagi. Rastafari Horongbala adalah seorang pelatih senior dan Julisa Rastafari sendiri adalah mantan point guard Timnas Putri Indonesia yang ikut sukses membawa Indonesia meraih medali perak di SEA Games 1991
Satu hal yang Pras selalu ingat dari ajaran kedua orang tuanya, terkhusus sang ayah, adalah untuk tidak pernah puas dengan apa yang sudah dicapai sekarang, pasti selalu ada yang lebih dari apa yang sekarang telah didapat. “Itu makanya saya nggak pernah di puji kalo basket oleh sang ayah ,” tutup Pras sambil tertawa
0 Comments