Pacific Caesar Surabaya tidak seperti dua laga sebelumnya. Tembakan mereka tidak sepanas biasanya. Di kuarter pertama, Pacific hanya mencetak 11 poin. Karena terlalu dingin, Pacific akhirnya tertinggal dari Hangtuah Jakarta dengan skor 41-27. Padahal ini kesempatan Pacific untuk kembali mengamankan poin kandang di GOR Pacific Surabaya, Sabtu siang (18/1).
Pacific memang terlalu memaksakan untuk mencetak tembakan tiga angka. Tapi akurasi mereka sedang tidak bagus. Hanya satu tembakan three point yang masuk dari 17 percobaan yang dilepaskan selama babak pertama. Sementara di tengah kesulitan yang mereka hadapi, Hangtuah menyerang dengan transisi cepat. Akhirnya Pacific juga dilemahkan dari delapan turnovers yang mereka lakukan sebelum turun minum.
"Turnovers terlalu banyak," kata Dhimaz Aniz Setiaputra, selaku pelatih Pacific di jeda pertandingan. "Kalau tembakan three point itu memang strategi kami. Tetapi masalahnya bola tidak terdistribusi dengan baik. Saya ingin dalam dua kuarter berikutnya, para pemain bisa share the ball."
Hangtuah cukup jeli dalam menahan serangan Pacific. Mereka membiarkan pemain-pemain Pacific untuk melakukan one-on-one. Tetapi menutup semua celah untuk melakukan tembakan terbuka. Kemudian, ketika mendapatkan defensive rebound, para pemain Hangtuah dengan cepat melakukan transisi offense untuk menambah poin. Hangtuah bahkan sempat memimpin 15 poin lewat three point play Rakeem Christmas.
Pacific memang masih punya peluang untuk menyusul. Salah satu caranya adalah harus lebih baik dalam mengalirkan bola, sembar mencari celah yang terbuka untuk melepaskan tembakan. Jika para shooter dikawal ketat, Pacific masih punya Alioune Tew yang sangat kuat di paint area. (*)
0 Comments