Pacific Caesar Surabaya memanfaatkan jeda musim dengan ikut Elite Pro Championship 2025. Hasilnya mereka bisa meraih juara kedua. Namun bukan hanya prestasi yang jadi fokus dalam kejuaraan tersebut, tetapi juga perkembangan pemain junior.
Meraih posisi runner-up di EPC 2025 bukan perkara mudah. Karena pemain-pemain junior Pacific harus berhadapan dengan tim-tim kuat lainnya. Tapi hasilnya, para pemain kini lebih percaya diri.
"Banyak efeknya terhadap pemain," ujar head coach tim Pacific, Andika Supriadi Saputra. "Karena kejuaraan ini membuat para pemain lebih percaya diri. Lebih berani dalam melakukan tembakan, lalu lebih bagus juga dalam kerja sama tim. Semuanya menggambarkan bagaimana potensi pemain yang kami miliki."
Namun bukan itu inti pembahasannya. Karena menurut Coach Bedu (sapaan akrab Andika Supriadi Saputra), dirinya bisa menilai pemain junior mana saja yang akan dipromosikan ke tim utama. Jika dilakukan dengan cara seleksi biasa, tentu tidak akan terlihat. Tapi dengan melihat mereka bertanding, maka akan jelas bagaimana kemampuan pemain tersebut.
"Saya kira akan ada empat pemain (junior), yang akan kami promosikan ke tim utama. Ini sebagai langkah nyata bahwa Pacific memang fokus pada pembinaan pemain. Namun jangan salah, mereka yang kami naikkan bukan hanya pelengkap atau penggenap roster saja. Mereka memang layak, dan mampu bersaing di level yang lebih tinggi," ungkapnya.
Pacific memang kehilangan sejumlah pemain di jeda musim kali ini. Termasuk yang paling terasa di roster adalah Yonatan dan Aven Ryan Pratama. Namun dengan datangnya pemain-pemain baru, diharapkan bisa menambal kekurangan Pacific di musim depan. (*)
0 Comments