Bali United Basketball memasuki laga sebagai tim dengan empat kekalahan beruntun. Mereka bisa memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah untuk bisa menghentikan rekor buruknya. Tetapi di babak pertama, Bali United tertinggal 39-40 atas Pacific Caesar Surabaya. Meski tim tamu sendiri tampil mengecewakan. 

Mengawali laga ini, Pacific mencoba untuk lebih agresif. Mereka bisa memimpin 21-18. Tapi di sini sudah terlihat bahwa Pacific tidak mampu mempertahankan momentum mereka sendiri. Karena di kuarter pertama ini, Pacific sempat unggul tujuh angka dari Bali United. 

Di kuarter kedua, masalah Pacific semakin terlihat jelas. Pacific sudah unggul 13 angka (40-27), setelah Daffa Dhoifullah menambahkan dua poin, memanfaatkan assist Stephen Hurt. Tetapi di tiga menit terakhir, Bali United running score 12-0 untuk memangkas jarak hingga tersisa satu angka saja (39-40). 

Secara permainan, Pacific sebenarnya tidak memiliki masalah. Field goals Pacific di kuarter kedua juga cukup bagus dengan tujuh tembakan dari 15 attempt, atau 46,7%. Tapi jika dicermati, tembakan tersebut masuk dalam tujuh menit awal saja. Sedangkan di tiga menit terakhir ada dua percobaan three point yang gagal, dua kali turnovers, dua kali free throw yang tidak masuk, dan sekali percobaan tembakan dua angka yang tidak tepat sasaran. 

Dua kali pelanggaran yang dilakukan pemain Pacific di tiga menit terakhir kuarter kedua, juga dimanfaatkan Bali United untuk menambah empat angka dari free throw. Meski secara akurasi tembakan kurang bagus, namun Bali United di kuarter kedua memasukkan tujuh free throw dari 11 attempt. 

Pacific harus berbenah agar kejadian seperti ini tidak terulang di babak kedua. Terutama ketika mereka sudah mampu menciptakan margin double digit point. Jika momentumnya lepas, maka akan sangat merugikan bagi Pacific. (*)