NSH berusaha memperbaiki keadaan setelah jeda pertandingan. Namun performa NSH belum cukup untuk bisa mengejar PJ. Justru di akhir kuarter ketiga, NSH tertinggal 13 angka (49-62) dari PJ. Sulit bagi NSH untuk bangkit dengan field goals precentage di bawah PJ. 

Data statistik mencatat bahwa PJ hanya bisa memasukkan 5 tembakan dari 18 attempt. NSH sendiri berusaha untuk menyusul dengan three point. Tapi dari 8 kali percobaan, hanya 1 three point saja yang masuk. Sepanjang kuarter ketiga, NSH hanya mencetak persentase field goals 27,8%. 

Sebaliknya PJ cukup bermain dengan kebiasaan mereka saja. PJ terus memaksimalkan peran seorang Dior Lowhorn di bawah ring. Dengan begitu mereka bisa mengumpulkan 12 rebound selama kuarter ketiga. Serta menurunkan kesempatan NSH mencetak angka lewat second chance. 

Shavar Newkirk yang jadi andalan NSH, tetap mencetak poin. Namun dari pemain lokal NSH, kurang berkontribusi. Bahkan dari pemain cadangan, hanya Andre Rorimpandey dan Jan Misael Panagan yang mencetak angka. Tertinggal 13 poin, berat bagi NSH untuk mengejarnya, apalagi melawan PJ, yang biasanya tampil lebih bersemangat di kuarter keempat. (*)