News Event

Nominasi IBL Coach of The Year 2025

24 June 2025
|

Persaingan liga yang semakin ketat memaksa para pelatih untuk memutar otak lebih keras dari sebelumnya. IBL GoPay 2025 membuka persaingan bukan hanya dari sisi pemain saja, melainkan dari pelatih kepala. Oleh karena itu, liga juga memberikan penghargaan Coach of The Year kepada pelatih terbaik untuk menghormati pencapaian mereka selama musim reguler. 

Kriteria penilaiannya dimulai dari Team Nett Rating musim ini harus positif, beserta grafiknya. Kemudian jumlah pertandingan yang dipimpin oleh pelatih tersebut. Lalu ditambah dengan konsistensi tim sepanjang musim. 

Liga juga menilai bagaimana pelatih meningkatkan tim dalam setahun. Peningkatan performa ini akan mengacu pada grafik atau persentase kemenangan tim. Kemudian mereka yang masuk nominasi adalah pelatih yang memimpin tim dalam setidaknya 13 pertandingan. 

Pelatih juga diharapkan memberi dampak terhadap peningkatan tim dari musim sebelumnya, dinilai dari Team Nett Rating dan Winning Precentage. Kemudian juga ada dampak pelatih terhadap kinerja tim, dan grafik yang konsisten dari peringkat tim. 

Berikut lima pemain yang masuk nominasi untuk IBL Coach of The Year 2025:

Pablo Favarel - Dewa United Banten

Pablo Favarel memasuki musim keduanya bersama Dewa United di IBL GoPay 2025. Musim lalu, dia berhasil membawa timnya menjadi peringkat pertama di liga dengan rekor 22-4. Sementara musim ini, Dewa United memiliki rekor 21-5, yang menempatkan mereka di peringkat kedua, di bawah Pelita Jaya Jakarta. 

Perjalanan Dewa United sedikit terhambat di awal musim. Mereka tidak konsisten dalam lima laga, sampai akhirnya setelah bulan Februari, Dewa United bisa kembali ke performa terbaiknya. Dewa United mencetak 13 kemenangan beruntun selama periode bulan Februari hingga awal Mei 2025. Kemenangan beruntun mereka dihentikan oleh Satria Muda Pertamina Jakarta. Dewa United memiliki nett rating 17,5 dengan winning precentage 80,7% di musim ini. Paling tinggi di antara kelima kandidat lain. 

Anthony Garbelotto - Rans Simba Bogor

Keberhasilan Rans Simba Bogor menembus tiga besar musim ini tidak lepas dari peran Anthony Garbelotto. Dia baru bergabung musim ini dan membawa perubahan besar. Musim lalu, Rans menempati peringkat keenam dengan rekor 16-10. Tapi di tangan Garbelotto, Rans bisa membukukan 20 kemenangan dalam 26 laga di musim reguler IBL GoPay 2025. 

Peningkatan performa Rans juga bisa dilihat dari perjalanannya di musim reguler tahun ini. Di mana mereka bisa mencuri satu kemenangan dari Pelita Jaya Jakarta dan Dewa United Banten. Kemudian menyapu bersih Satria Muda Pertamina Jakarta dan Prawira Bandung. Nett rating Rans musim ini 7,2 dan winning precentage 76,9%. Gaya kepemimpinannya yang berapi-api di lapangan membuatnya harus mendapatkan delapan technical foul selama musim reguler. 

Youbel Sondakh - Satria Muda Pertamina Jakarta

Keberhasilan Youbel Sondakh mengambil alih Satria Muda musim lalu, dan mengantarkan timnya ke babak final, membuat manajemen tidak ragu untuk mempertahankan posisinya di IBL GoPay 2025. Satria Muda musim ini mencatatkan nett rating 16,4 dengan winning precentage 73,0%. Satria Muda juga konsisten dengan mencetak rekor 19-7 di musim ini. Rekor yang identik dengan musim lalu. 

Satria Muda sempat tampil meyakinkan dengan tujuh kemenangan beruntun di awal musim. Tetapi mereke struggle mendekati jeda internasional di bulan Februari dengan dua kekalahan dan dua kali menang, namun harus diselesaikan dengan overtime. Setelah serangkaian penyesuaian di akhir musim reguler, Satria Muda kembali tampil meyakinkan. Mereka tetap jadi penantang gelar juara musim ini. 

David Singleton - Prawira Bandung

David Singleton adalah peraih IBL Coach of The Year empat kali berturut-turut (2021 hingga 2024). Musim ini dia juga masuk nominasi penghargaan tersebut. Meski Prawira mengalami penurunan, yang tadinya mencetak rekor 21-5 di musim 2024, menjadi 16-10 di musim 2025. Tetapi secara kualitas, memang ada perbedaan, dan Prawira musim ini punya pemain-pemain lokal yang berkembang. 

Prawira musim ini memiliki nett rating 5,9 dengan winning precentage 61,5%. Meski mengalami penurunan dalam hal jumlah kemenangan, namun tidak menurunkan kualitas Prawira sebagai tim papan atas di liga profesional Indonesia. 

Wahyu Widayat Jati - Hangtuah Jakarta

Wahyu Widayat Jati pernah terpilih menjadi Coach of The Year di IBL musim 2018-19, karena keberhasilannya membawa NSH Jakarta masuk semifinal. Pada musim 2017-18, NSH adalah tim dengan rekor 3-17. Namun pada musim 2018-19, di tangan Wahyu Widayat Jati, performa NSH naik menjadi 12-6. 

Mungkin ceritanya hampir sama dengan Hangtuah. Musim lalu mereka mencetak rekor 9-17. Saat itu Wahyu Widayat Jati mengambil alih tim tersebut di fase akhir musim reguler. Manajemen akhirnya memberikan kursi pelatih kepala kepadanya untuk musim 2025. Akhirnya Hangtuah bisa mendapatkan 16 kemenangan dari 26 laga dan masuk Playoffs. Hangtuah terakhir lolos Playoffs di musim 2017-18. Musim ini mereka memiliki nett rating 5,4 dan winning precentage 61,5%. (*)

Baca Juga: Nominasi IBL Defensive Player of The Year 2025

0 Comments