Stapac Jakarta memetik kemenangan atas Prawira Bandung 83-70 pada seri kelima IBL Pertamax 2018-2019 di C'Tra Arena Bandung, Minggu (27/1).
Kemenangan belum membuat puas pelatih Stapac, Giedrius Zibenas. "Anak anak bermain terlalu lembek. Lawan bisa membuat 16 offensive rebound bukan sesuatu yang kami harapkan," kata Zibenas.
"Guard kami tak tahu bagaimana harus control the game. Para pemain juga sering tak mengerti bagaimana bereaksi jika lawan mengubah pola," katanya.
Pertandingan ini memberi pelajaran bagi Stapac. "Kita banyak belajar dari gim ini. Tidak hanya buat pemain tetapi juga staf kepelatihan serta seluruh anggota tim," ujarnya.
Kekurangan ini diakui oleh pemain Stapac, Kaleb Ramot Gemilang. " Kami memang terlalu soft, sementara big man asing Prawira, Dalarian Williams luar biasa agresif," kata Kaleb. "Konsistensi kami kurang. Kalau dengan skala 1-10 nilai kami hari ini 6," katanya.
Kaleb mencetak 16 angka. Pencetak angka terbanyak Stapac adalah Savon Goodman dengan 28 poin dan 18 rebound. Agassi Yeshe Goantara mengemas 12 angka dan Kendal Yancy membukukan 11 poin.
"Savon dominan di paint area dan membunuh kita. Kami memang kalah postur," kata pelatih Prawira, Andre Yuwadi. Meski kalah, Andre memuji para pemainnya.
"Mereka bermain dengan sepenuh hati, semangat dan jiwa besar. Semua game plan dijalankan dengan baik," katanya.
Dia juga berterimakasih kepada publik bola basket Bandung yang terus memberikan dukungan. "Terima kasih penonton yang tetap mendukung. Dari tiga musim terakhir IBL, malam ini jumlah penonton terbesar yang memberikan dukungan," katanya.
Williams mencetak 27 angka dan 15 rebound. Brachon Griffin membuat 22 poin dan Raymond Shariputra menyumbang 12 angka.
0 Comments