Point guard kerap menjadi dirigen permainan sebuah tim. Mereka mengatur irama serangan dengan visi tajam dan ball handling menawan. Itu pula yang dilakukan oleh Firmansyah, point guard legendaris kota Bandung.
Mengawali karier bola basket profesional di klub Siliwangi Bandung tahun 1994-1997, Firmansyah sempat merapat ke Bhinneka Solo pada tahun 1997-1999.
Selesai kontrak dengan Bhineka, dia kembali berjuang bersama tim legendaris asal Kota Kembang, Panasia sejak klub tersebut bernama Panasia Indosyntec, Panasia Senatama, Garuda Panasia, Garuda Bandung hingga Garuda Flexi Bandung. Firmansyah kemudian pensiun ditahun 2008.
"Saya tak pernah juara kompetisi, hanya dua kali final bersama Panasia. Kalau juara turnamen pernah," akunya.
Walau tak pernah membawa timnya juara kompetisi, talenta Firmansyah tetap diakui. Dia pernah memperkuat tim nasional junior Indonesia dan masuk pelatnas tim nasional senior Indonesia pada tahun 1997.
Firmansyah berharap IBL akan terus lebih baik setiap waktu, baik dalam kemasan maupun pertandingan. "Saya usul ada kompetisi khusus untuk pemain lokal, selain kompetisi yang sudah berjalan dengan pemain asing," sarannya.
Foto :Dokumentasi pribadi
0 Comments