Kembali merawat ingat para penggemar IBL jelang playoff. Satu di antara tim yang lolos ke fase gugur yakni NSH Mountain Gold Timika pernah mencapai semifinal dan melakukan aksi terpuji.
Tak hanya bersiap secara teknis, NSH yang kala itu masih membawa nama Jakarta juga mengisi waktu dengan kegiatan social selain berlatih keras menghadapi babak semi-final melawan Satria Muda Pertamina, 8-10 Maret di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro.
NSH, juara divisi merah, otomatis melaju ke semi-final. Di sela senggangnya, mereka melakukan panti sosial Bina Remaja Taruna Jaya untuk menemui para anak yatim-piatu dan anak jalanan binaan di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu 2 Maret. Kegiatan itu dilakukan bersama Peak Indonesia. Selain sebagai syukuran, kegiatan itu sekaligus menjadi salah satu bentuk kepedulian NSH di ranah sosial.
Kami bersyukur dengan pencapaian tim di musim ini. Ini merupakan sejarah yang dibuat oleh NSH Jakarta. Tidak hanya langsung lolos ke babak semifinal, tapi pencapaian NSH Jakarta di apresiasi oleh IBL dengan masuknya empat gelar individu nominasi, antara lain: Coach of the Year (Wahyu Widayat Jati), Most Improved Player (Muhammad Irman), Most Valuable Player (Andre Rorimpandey) dan Dashaun Wiggins untuk kategori pemain asing terbaik. kata manajer tim NSH, Arlan Ruslim.
Puji Tuhan untuk pencapaian NSH Jakarta pada musim ini. saya memberikan apresiasi kepada Manajemen, coaching staff dan para pemain saya yang sudah berjuang keras melewati suka dan duka selama regular season ini?, kata pelatih NSH, Wahyu Widayat Jati.
Kapten tim kala itu Wendha Wijaya pun berucap senada. Musim ini merupakan musim yang patut kami syukuri, kami bisa berada di peringkat pertama divisi merah dan lolos ke babak semifinal. Mewakili pemain kami mengucapkan terima kasih kepada perhatian manajemen, koh Arlan juga kepada coaching staff, Mas Wahyu, Coach Ambong (Agus Pamungkas Batbual) dan seluruh official NSH Jakarta, ujar Wendha.
0 Comments